Ilustrasi
CIREBON (CT) – Seperti diketahui, Partai Golkar telah menyatakan bergabung dengan pemerintah untuk mendukung Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Bahkan, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menegaskan bahwa partainya juga akan mendukung Jokowi di Pemilu 2019 nanti.
Dukungan Golkar diyakini akan mengubah konstelasi kursi kabinet kerja Jokowi-JK. Golkar diprediksi minimal akan mendapatkan 3 kursi di kabinet nantinya.
Isu reshuffle kabinet kembali mengemuka seiring keputusan politik Golkar bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK. Selain Golkar, PAN yang lebih dulu menyatakan dukungan kepada pemerintah juga disebut akan dapat jatah 2 kursi di kabinet.
Kabarnya, Jokowi akan melakukan perombakan kabinet dalam waktu dekat ini. Paling cepat Juni atau paling lambat nanti setelah Lebaran 2016 yang jatuh pada awal Juli.
Isu reshuffle semakin kencang setelah petinggi Golkar seperti Ical, Setya Novanto dan Nurdin Halid kunjungi pada 24 Mei 2016. Setya Novanto memang tak menegaskan bahwa pertemuan itu membahas soal reshuffle, dia hanya mengatakan bahwa pertemuan ini untuk mempererat hubungan pemerintah dengan Golkar.
Dari pertemuan ini, banyak pihak berspekulasi bahwa Golkar tengah mempertimbangkan kadernya untuk masuk ke kabinet Jokowi. Terkait dengan itu, istana belum mau buka suara soal kabar reshuffle jilid II tersebut. (Net/CT)