Sebanyak 1510 Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon Ikuti Pembekalan KKN

Citrust.id – Sebanyak 1510 mahasiwa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon mengikuti pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama tiga hari mulai 2-4 Juli 2018 di Gedung Islamic Center Cirebon (ICC).

Kegiatan itu dibuka Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Farihin, mewakili rektor, serta dihadiri Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbangda) Kabupaten Brebes, Angkatno beserta jajarannya.

Ketua Panitia sekaligus Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Agung, menjelaskan, KKN dilaksanakan selama 40 hari atau mulai 10 Juli hingga 20 Agustus 2018 di lima kecamatan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Kegiatan itu diikuti mahasiwa dari tiga fakultas, yakni fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Syariah serta Fakultas Ussuludin Adab dan Dakwah.

Dikatakan Agung, tujuan diadakan pembekalan sebelum pelaksanaan KKN adalah diharapkan siswa mampu mengikuti KKN sesuai standar yang telah ditentukan. Mahasiswa peserta KKN juga diharapkan memahami sekaligus bisa mengaplikasikan makna pengabdian masyarakat.

“Dengan mengikuti pembekalan ini, mahasiwa peserta KKN mendapatkan wawasan atau pengetahuan yang bermanfaat sebagai bekal untuk melaksanakan KKN nanti,” katanya.

Dikatakan Agung, pada KKN itu, mahasiwa akan membuat laporan, dokumen kegiatan KKN berbentuk slide serta jurnal sebagai hasil penelitian dosen dan mahasiwa.

“Tema KKN kali ini adalah Belajar Bersama Masyarakat. Pendekatan yang dilakukan yakni Participatory Action Research (PAR) atau tidak lagi menerapkan Posdaya,” ungkapnya.

Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Sumanta, dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Farihin, mengatakan, KKN merupakan wujud pelaksanaan salah satu pilar Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.

Rektor Sumanta mengingatkan, tugas utama mahasiwa peserta KKN ketika berada di tengah masyarakat adalah belajar bersama masyarakat.

“Jadi, tidak pada tempatnya jika mahasiwa menggurui masyarakat ketika KKN nanti. Justru yang diharapkan adalah mahasiwa bisa belajar banyak bersama masyarakat,” katanya.

Selain itu, mahasiwa diharapkan mampu mencarikan jalan keluar dari setiap persoalan yang terjadi di masyarakat.

“Poin penting yang harus didapat dari KKN adalah mahasiwa dapat ambil bagian dari setiap solusi persoalan di masyarakat,” ujar rektor. /haris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed