Citrust.id – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mampir ke Cirebon dan menyapa ratusan kader Partai Demokrat Se-Jawa Barat, Rabu (5/7/2023) di salah satu rumah makan di Ciperna Kabupaten Cirebon.
Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Ir HE Herman Khaeron mengatakan, kedatangan SBY ke Cirebon hanya untuk santap siang dan bertemu kader.
“Pak SBY datang untuk santai dan santap siang. Kemudian bertemu dengan kader untuk memberikan motivasi kepada ratusan kader Partai Demokrat,” tuturnya.
Pada pertemuan tersebut, SBY menyampaikan kunci memenangkan partai yang mesti dipegang teguh oleh para kader Partai Demokrat.
Kunci yang pertama, kata SBY, adalah perjuangan dan ikhtiar secara maksimal. Sedangkan yang kedua, sepenuhnya harus dipasrahkan kepada Allah SWT.
“Dalam perang yang amanah ini, para kader dan caleg, baik di tingkat pusat maupun daerah berada di depan. Bertempurlah dengan cara baik, niat baik, tujuan baik untuk melakukan sesuatu kepada rakyat,” ujarnya.
SBY juga berbagi cerita, strategi dan kondisi saat menghadapi pertarungan Pilpres tahun 2004 silam. Karena pada tahun itu, diikuti oleh Megawati Soekarnoputri sebagai incumbent, didampingi Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi.
Selain itu, ada pasangan Hamzah Haz yang merupakan wakil presiden incumbent, didampingi Jenderal TNI Agum Gumelar. Kemudian ada pasangan Amien Rais seorang tokoh reformasi didampingi Siswono Yodo Husodo.
Kemudian pasangan yang ke empat ada Jenderal TNI Wiranto, seorang mantan panglima TNI yang didamlingi oleh KH Solahudin Wahid, adik kandung dari Gus Dur.
“Itu kaliber berat semua, senior-senior saya, lebih dikenal oleh rakyat ketimbang saya. Baru pasangan yang ke lima, saya dengan pak Jusuf Kalla (JK),” terang SBY.
Pasa saat itu, lanjut SBY, tidak ada yang mengira pasangan SBY-JK bisa memenangkan Pilpres 2004. Bahkan bisa menang dua periode.
“Saat berjuang, saya ditemani Almarhumah Ibu Ani. Pagi, siang, sore hingga malam bertemu saudara kita rakyat Indonesia. Sangat melelahkan, tetapi harus dilakukan. Saya kenalkan diri dan mendengarkan keinginan mereka. Ada ratusan tempat saat itu,” jelasnya.
Dengan melakukan itu, SBY menegaskan bahwa strategi yang bisa dilakukan olehnya hanya itu. Tidak ada strategi lain, tidak ada resep ajaib dan tidak ada jalan pintas.
“Oleh sebab itu, saya minta tolong agar direnungkan baik-baik, waktu masih ada, Insya Allah sejarah memberikan kesempatan,” katanya.
