SBMI Desak KBRI Iraq Segera Pulangkan Tarsinah Ke Indramayu

INDRAMAYU (CT) – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Indramayu, melayangkan surat kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Iraq. Hal tersebut mengingat setelah hilang kontaknya salah satu TKW asal Indramayu, Tarsinah, yang terdampar di Iraq selama 2,5 tahun.

Dalam surat tersebut, salah satu poin isinya adalah SBMI mendesak KBRI di Iraq, agar Tarsinah binti Warcita, warga Desa Bangodua Blok II RT 10 RW 05 Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, untuk segera mempercepat pemulangannya ke Indonesia.

Ketua DPC SBMI Kabupaten Indramayu, Juwarih, mengatakan jika TKW bermasalah atas nama Tarsinah binti Warcita terindikasi menjadi korban sindikat perdagangan manusia (trafficking) dan mendesak pihak dubes RI untuk Iraq, agar segera memulangkannya.

“Kami juga menyampaikan agar hak-hak Tarsinah selama bekerja di sana (Iraq, red) agar segera dipenuhi. Maka dubes harus menyelesaikan masalah ini,” ungkapnya, Kamis (21/07).

Selain itu, SBMI juga mendesak agar pihak Kedutaan besar RI (KBRI) untuk Iraq segera menyelesaikan persoalan pembayaran gaji Tarsinah, yang belum dibayarkan selama 15 bulan bekerja pada majikannya yang terdahulu, juga segera mengambil langkah hukum atas tindak kekerasan yang dilakukan majikannya tetdahulu terhadap Tarsinah selama bekerja pada mereka.

“Dengan majikan pertama yang selama 15 bulan bekerja, namun hanya 2 bulan gaji yang baru dibayarkan. Dimana juga majikan pertamanya sering berbuat kasar terhadap Tarsinah, Dubes harus menindak itu,” tandasnya.

Pihaknya juga meminta kepada KBRI untuk memberi kepastian hukum dan menjamin keselamatan jiwa, serta pemenuhan hak-hak Tarsinah selama bekerja di negara konflik tersebut. Selain itu, juga meminta kesediaan KBRI agar memberikan copy dokumen kontrak kerja Tarsinah dengan majikan barunya saat ini, melalui keterangan dari agency yang menempatkan Tarsinah.

BACA JUGA:  Tarsinah, TKI Indramayu yang Terjebak di Iraq Berhasil Pulang ke Indonesia

“Aduan ini disampaikan agar keluarga di rumah (Indonesia, red) tidak cemas dengan nasib Tarsinah, mengingat Iraq adalah negara konflik,” pungkasnya. (Didi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *