CIREBON CT) – Menghadapi Cirebon menjadi kawasan kota metropolitan, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Kota Cirebon berupaya memberikan kemudahan bagi para investor yang akan menjalankan bisnisnya di Kota Cirebon. Antara lain mempermudah proses dan aturan terkait perizinan usaha atau investasi.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan (BPMPP) Kota Cirebon, Yati Rohayati melalui Kasubdis Promosi dan Potensi Daerah, Icip Suryasih, Selasa (23/02).
Icip Suryasih mengatakan, BPMPP juga berkoordinasi dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), khususnya terkait izin prinsip bagi perusahaan. Dalam hal ini, Bappeda berencana akan menyerahkan kewenangannya terkait izin prinsip bagi perusahaan.
“Untuk perusahaan yang luas usahanya kurang dari satu hektar, proses izin prinsip tidak perlu dibahas tim Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Bappeda, tapi cukup ditangani kami,” katanya.
Dijelaskan Icip Suryasih, izin prinsip merupakan langkah pertama yang harus ditempuh saat akan berinvestasi. Izin prinsip bertujuan agar semua rencana pembangunan dan investasi di Kota Cirebon sesuai dengan Perda Kota Cirebon Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Cirebon Tahun 2011-2031.
Ia memaparkan, tahun 2015 lalu, nilai investasi di Kota Cirebon mengalami kenaikan yang sangat tajam, yakni Rp. 1,3 triliyun atau mengalami kenaikan sebesar 40 persen dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah Rp. 785 milyar. Penyumbang terbesar investasi masih dari sektor perdagangan dan jasa.
Tahun ini BPMPP menargetkan nilai investasi di Kota Cirebon sebesar Rp 1 triliyun. Diperkirakan sektor perdagangan dan jasa masih menjadi penyumbang terbesar investasi. Di sektor perdagangan ada bisnis kuliner yang dinilai akan terus berkembang. Sedangkan sektor jasa lebih banyak ditopang oleh bisnis perhotelan. Saat ini saja tengah dibangun supermarket perkakas ACE Hardware di jalan Brigjend Dharsono (Bypass) dengan nilai investasi diperkirakan mencapai Rp. 200 milyar.
Icip Suryasih menambahkan, pihaknya sangat mendukung penuh adanya Cirebon Metropolitan. Menurutnya, hal penting lainnya yang patut diingat bersama adalah visi Kota Cirebon yang Religius, Aman, Aspiratif, dan Hijau (RAMAH).
“Untuk itu, para investor hendaknya mengedepankan visi tersebut, khususnya unsur Religius, dalam menanamkan investasinya di kota ini,” pungkasnya. (Haris)