Cirebontrust.com – Dalam rangka peduli terhadap masyarakat kususnya di Kabupaten Cirebon. Sedulur Kang Luthfi (SKL) bersama Karang Taruna Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon gelar donor darah, bertempat di Hutan Kota Sumber, Kabupaten Cirebon. Minggu (13/08)
Ketua Sedulur Kang Luthfi (SKL) Kusnadi menjelaskan, keberadaan Sedulur Kang Luthfi ini bukan saja untuk mensosialisasikan sosok tersebut.
Namun tak kalah lebih penting, bagaimana adanya SKL ini mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat maupun daerah.
“Berawal dari komunikasi yang baik dengan rekan-rekan Karang Taruna Kecamatan Sumber. Akhirnya kegiatan ini kami gelar di tempat ini dan berjalan sukses,” ujarnya.
Kami sengaja memilih baksos donor darah, mengingat kebutuhan akan darah terus meningkat sementara ketersediaan menipis. Diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini, minimalnya bisa memotivasi orang lain.
“Karang Taruna sendiri rutin setiap tiga bulan sekali menggelar acara donor darah. Kita sangat dukung kegiatan seperti ini, bahkan saya lihat masyarakat juga sangat respect,” sambungnya.
Kusnadi, seperti yang disampaikan oleh Ketua DPC PKB Mohamad Luthfi. Bahwa kehadiran SKL harus bisa diterima di tengah-tengah masyarakat. Untuk bisa diterima, tentu harus memberikan kontribusi positif.
“Bukan saja kepada kader PKB tapi kepada pendukung juga ia berpesan agar bisa berkontribusi. Tentu disesuaikan dengan apa yang kita bisa lakukan,” jelasnya.
Selama ini masyarakat mengenal sosok Kang Luthfi dengan baik. Masyarakat mengenalnya dengan sosok yang biasa saja, bersahaja, santun dan dekat dengan siapa saja.
“Dia sering ke hutan kota, ya hanya sekedar ngobrol dengan SKL juga dengan pedagang di sini. Untuk di Sumber sendiri, masyarakat sudah tidak asing lagi dengan sosok Kang Luthfi. Artinya sosoknya sudah membumi pasca Pilkada 2013 silam,” tutur Kusnadi kepada Cirebontrust.com
Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris DPC PKB, Lutfi Andalusi bersama pengurus lainnya. Kegiatan donor darah yang dilaksanakan di hutan kota Sumber, sempat menyedot perhatian masyarakat. (Sukirno Raharjo)
