Rektor UGJ: “Mahasiswa KKN Bukan Sinterklas”

Citrust.id – Sebanyak 758 mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata-Penerapan Keterampilan Mahasiswa (KKN-PKM) Tahun Ajaran 2018/2019 Semester Ganjil. Kegiatan itu dilaksanakan selama 35 hari, mulai hari ini 6 Februari hingga 14 Maret 2019.

Upacara pelepasan mahasiswa KKN dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dilaksanakan di Kampus I, Jalan Pemuda, Rabu (6/2/2019), dipimpin Rektor UGJ Cirebon, Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si.

Pada kesempatan itu, Rektor mengatakan, KKN merupakan bagian dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi. Dalam KKN ada proses pendidikan, pengajaran, penelitian, pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat.

“Ketiga dharma perguruan tinggi itu secara simultan dan terkait harus diramu dan dipadukan dalam rangka mewujudkan tujuan KKN,” katanya.

Dikatakan Rektor, kehadiran mahasiswa KKN kerap dipandang masyarakat akan membawa proyek. Bahkan, ada yang berharap mahasiswa KKN membawa fresh money yang akan dibagikan ke masyarakat.

Ia menegaskan, pandangan atau stigma masyarakat terhadap mahasiswa KKN itu harus diluruskan. Mahasiwa KKN dan DPL bekerja bersama masyarakat untuk membantu memahami kebutuhan dan masalah masyarakat. Termasuk membantu mencari dan melaksanakan alternatif pemecahan masalah.

“Mahasiwa KKN dan DPL bukan sinterklas yang datang ke desa membawa hadiah fresh money atau hadiah lain. Mahasiwa KKN dan DPL datang ke desa dengan niat membantu masyarakat agar dapat membantu diri mereka sendiri,” terangnya.

Oleh karena itu, lanjut Rektor, Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UGJ menggandeng Yayasan LPTP sebagai konsultan untuk mengaplikasikan metode Participatory Action Research (PAR) serta ToT dan pembekalan bagi para DPL.

Hal itu dikatakan rektor sebagai langkah yang baik dan strategis.
Mahasiswa KKN dan DPL bersama masyarakat membantu masyarakat memecahkan masalah mereka sendiri atau to help the people, to help themselves.

BACA JUGA:  Bertepatan Dies Natalis ke-58, Universitas Swadaya Gunung Jati Resmi Disingkat UGJ

Rektor menambahkan, mahasiswa KKN UGJ harus bisa menghasilkan sesuatu yang monumental. Hasilnya tidak mesti bisa dilihat secara kasat mata.

“Monumental ini juga berarti merubah paradigma atau cara pandang masyarakat terhadap masalah yang dihadapi lalu membuat masyarakat tergerak mengatasi masalah itu,” jelas Rektor Mukarto.

Sementara, Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UGJ Cirebon, Harmono, S.H., M.H. menyampaikan, KKN kali ini diikuti 758 peserta. Mereka berasal dari Fakultas Hukum sebanyak 197 mahasiswa, FKIP 131, Fakultas Teknik 55, Fakultas Kedokteran 59, Fakultas Ekonomi 2, dan Fisip 1 mahasiswa.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 45 orang. Penempatan KKN di Kabupaten Cirebon tersebar di 43 desa di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Arjawinangun, Ciwaringin, Depok, Susukan, Gempol, Palimanan, dan Kecamatan Jamblang.

Sedangkan di KKN di Kota Cirebon ada di Kecamatan Harjamukti (Argasunya) dan Kecamatan Kalijaga.

Metode yang digunakan dalam KKN ini adalah Participatory Action Research (PAR).

Target KKN ini bersama masyarakat desa dan kelurahan, mahasiwa mampu melakukan pemetaan berdasarkan riset terhadap potensi masalah masyarakat, khususnya terkait sampah. /haris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *