INDRAMAYU (CT) – Bencana banjir yang melanda sekitar 75% wilayah pedesaan di Kabupaten Indramayu beberapa waktu lalu, membuat pemerintah daerah dan warga Indramayu mulai siaga bencana banjir. Sementara persiapan Dinas Pengelola Sumber Daya Alam (PSDA) Tamben Kabupaten Indramayu sudah mencapai 50%, Jum’at (12/12).
Beberapa upaya pun sudah dilakukan antara lain beberapa sungai yang terkena banjir sudah dilakukan perbaikan, sejumlah tanggul sudah mulai ada pembenahan. Walaupun belum ada pemberitahuan dari BMKG bahwa akan adanya bencana banjir di Kabupaten Indramayu.
Dikdik Sudikna Sekretaris PSDA Tamben mengatakan, bahwa sebenarnya bencana banjir di Indramayu adalah siklus alam setiap 25 tahun, akan tetapi hal tersebut tidak menjadi patokan untuk pemerintah daerah acuh dalam mempersiapkan hal tersebut. Ia pun mengatakan lebih baik sedia payung sebelum hujan.
“sebenarnya bencana banjir di Indramayu itu siklus alam setiap 25 tahun sekali, akan tetapi hal tersebut kami tidak menjadi patokan untuk acuh dalam menghadapi permasalahan yang dianggap krusial tersebut, lebih baik sedia payung sebelum hujan,” ujar Didik.
Lanjut Dikdik, Indramayu secara geografis adalah daerah pantai, otomatis air yang berasal dari daerah hulu akan bermuara di Indramayu, akan tetapi pembenahan tanggul-tanggul yang jebol masih belum dibenahi semua karena terbentur dengan anggaran. Jika persiapan dari SDM, pintu-pintu air sudah ditangani meskipun hanya 40% pintu air yang kondisinya masih layak.
“Indramayu secara geografis adalah daerah pesisir, maka secara otomatis air yang berasal dari daerah hulu akan bermuaran di Indramayu, mengenai pembenahan dan persiapan sebenarnya kami sudah berusaha siaga sedini mungkin, akan tetapi masih banyak tanggul sungai yang belum sepenuhnya dibenahi, karena terbentur dengan anggaran, selain itu, sejumlah pintu air pun hanya 40% yang kondisinya baik dan pendanaanlah faktor utamanya, kalau SDM kami upayakan siap siaga.” Jelasnya. (CT-112)
