Petani Keluhkan tak Stabilnya Harga Sayuran

MAJALENGKA (CT) – Sejumlah petani di Majalengka mengeluhkan terjadinya tidak stabil terkait harga sayuran, bahkan dianggap selalu mengalami fluktuatif alias naik turun di awal tahun 2016.

“Baru dua minggu kemarin harga bawang daun mencapai Rp. 10 ribu perkilogram dan sekarang turun menjadi Rp. 5 ribu perkilogram,” ujar Iin (48) petani di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka kepada CT, Jumat (29/01).

Iin mengungkapkan saat harga bawang daun mencapai Rp. 10 ribu perkilogram dirinnya bisa mendapat untung puluhan hingga ratusan juta rupiah, namun kini dirinya bingung dengan turunnya harga bawang daun yang hanya Rp. 5 ribu perkilogram.

“Panen kemarin ketika harga Rp. 10 ribu Alhamdulillah bisa kebeli mobil, namun dengan turunnya harga ke Rp. 5 ribu bisa jadi rugi besar,” ungkapnya.

Hal senada dikatakan, Ade Jiji (50) petani lainnya, menurutnya dengan naik-turunnya harga sayuran para petani bingung untuk menanam sayuran jenis apa di musim hujan ini.

“Sekarang sudah terlanjur menanam bawang daun, namun harganya anjlok, kami harap pemerintah bisa menstabilkan harga,” ungkapnya.

Ade mengungkapkan dirinya lebih memilih menanam bawang daun karena resiko yang diambil sedikit dan perawatannya lebih mudah.

“Di musim hujan seperti ini kalau menanam bawang merah lebih cepat busuk karena curah air hujan tinggi sedangkan kalau menanam bawang daun nyaris tanpa resiko, namun sayang sekarang harganya anjlok” jelasnya. (Abduh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *