Citrust.id – Peredaran Narkoba di Kabupaten Nunukan semakin menggila, dikarenakan jalur ini merupakan transit atau pintu masuk dari Malaysia di wilayah Kalimantan. Hal itu dikatakan oleh Kapolda Kalimantan Utara Brigjen Pol Indrajit dan salah satu tokoh Agama Kabupaten Nunukan Hamzah Sanusi yang juga merupakan Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Nunukan.
“Bahwa Kabupaten Nunukan peredaran narkoba sangat terasa sekali, dan menjadi target bagi peredaran narkoba, karena sudah sampe terasa ke masyarakat kecil yang juga menjadi pemakai. Dari penjual sayur sampai dengan pejabat, dan kalau kita lihat tidak sulit untuk melihat kegiatan peredaran narkoba tersebut, dan saya tahu semua. Hal ini dikarenakan persoalan faktor ekonomi, sehingga pengedar yang meyelundupkan dari Malaysia ke Nunukan karena mau untung karena disini dijual dengan mahal,” ujar Ketua MUI Kabupaten Nunukan Hamzah Sanusi (04/04/2018) diwartakan Kompas.
Sedangkan Kapolda Kalimantan Utara Brigjen Pol Indrajit menyatakan bahwa jajaran kepolisian harus serius menangani persoalan ini di Kabupaten Nunukan berkaitan dengan pemberantasan peredan narkoba. Dan ini akan dilakukan oleh jajaran Polda Kalimantan Utara yang baru terbentuk, “saya ajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah peredaran narkoba dengan melaporkan setiap menemukan terjadinya peredaran narkoba atau melaporkan melalui handphone saya, nanti saya kasih nomornya, Bila kemudian terdapat anggota kepolisian yang ikut terlibat langsung saja telpon saya,” ujarnya dengan tegas saat press release pengungkapan penangkapan sabu seberat 4,3 kilogram dari Malaysia.
Berkaitan dengan 14.00 titik jalur tikus disepanjang garis perbatasan Kalimantan Utara yang menjadi jalur kegiatan ilegal, narkoba serta TKI Ilegal memang sebelumnya untuk persoalan peredaran narkoba disinggung oleh Kepala Reserse Polres Nunukan Iptu M Hasan yang menyatakan upaya menangkap para pelaku semakin gencar dilakukan aparat kepolisian, Bea dan Cukai maupun Tentara Nasional Indoensia (TNI) di Nunukan, namun diprediksi pada 2017 mendatang penyelundupan narkoba dari Malaysia ke Indonesia melalui Kabupaten Nunukan tidak akan berkurang.Hasan mengatakan, dengan jumlah titik masuk mencapai 14.000 di Kabupaten Nunukan, para pelaku juga menggunakan jalur yang berubah-ubah saat menyelundupkan narkotika dari Malaysia. /sw