INDRAMAYU (CT) – Bukan hanya manusia yang terkena penyakit hewan pun terkena penyakit yang berbeda-beda layaknya manusia. Penyakit tersebut diderita oleh bebek–bebek yang ada di Desa Tegal Girang, Kecamatan Kertasmaya, Kabupaten Indramayu, Sabtu (27/12). Penyakit yang menimpa bebek tersebut ialah penyakit bleng.
“Penyakit bleng adalah penyakit yang diderita bebek yang disebabkan karena terlambat diberi makan, bebek-bebek tersebut akan merasa pusing lalu keliling-keliling dan matanya lambat laut tidak bisa melihat,” kata Kaswa peternak bebek.
Kaswa mengatakan bahwa ia dan para peternak lain baru menduga penyakit bleng tersebut disebabkan karena bebek-bebek tersebut telat diberi makan. Yang biasanya waktu jam makannya tiga kali sehari, jika telat sekali saja bebek-bebek tersebut terkena penyakit bleng.
“Sudah sekitar seminggu bebek-bebek ini terkena penyakit bleng, hal ini pun membuat para peternak merugi hingga 70% karena penyakit bleng belum diketahui obat dan penyebabnya secara medis, kami hanya memberikan obat-obatan setahu kami saja entah itu obat tradisional maupun obat yang dibeli,“ terangnya.
Biasanya bebek yang masih bayi atau disebut meri harus lebih ekstra diberi makan, untuk usia yang menginjak 40 hari, tiga kali sehari dan untuk yang menginjak usia dua bulan bisa diberi makan hanya dua kali sehari. Biasanya para peternak tersebut menjual bebeknya kisaran harga Rp. 75.000 perekor, harga tersebut masih bisa dinego, ataupun peternak tersebut lebih memilih memeliharanya hingga bebek-bebek tersebut bertelur.
Para peternak tersebut mengaku kematian bebek-bebeknya itu berpengaruh pada omzetnya, yang biasanya mereka bisa mendapatkan jutaan rupiah sekarang menurun drastis. Biasanya, para peternak tersebut memelihara 600 ekor bebek, namun karena adanya penyakit bleng, bebek tersebut hanya tersisa sekitar 200 hingga 400 ekor saja. (CT-112)