CIREBON (CT) – Potensi kuliner Nusantara terutama Cirebon dalam berekspansi keluar negeri harusnya bisa terus digenjot dan dimaksimalkan. Hal tersebut mengingat banyak kuliner dari Indonesia yang justru memiliki nilai jual tinggi saat ada di luar negeri.
“Di New York, rambutan itu jadi buah paling mahal. Lima biji harganya bisa ratusan ribu. Nah, yang jadi masalah itu selalu saja satu, pengemasan. Gimana orang bule mau suka kalau makanannya dibungkus gak rapi,” ujar pengusaha yang sekaligus Direktur Utama Grage Group, Bamunas Setiawan Boediman.
Pria yang akrab disapa Oki ini pun tak menampik bahwa Cirebon memiliki segudang kuliner yang berpotensi untuk go internasional. Namun, penyamaan rasa antara ‘lidah nusantara’ dengan ‘lidah internasional’ perlu menjadi perhatian.
“Kita punya empal gentong, nasi jamblang, dan banyak kuliner lainnya. Tinggal bagaimana kita menyamakan rasa dengan budaya mereka saja, mungkin di sana gak suka santan yang terlalu banyak, ya empal gentongnya jangan kebanyakan santan kalau gitu,” terang Oki.
Oki juga mengisahkan ada orang luar negeri yang mempopulerkan makanan khas Nusantara yakni tempe hingga ke Amerika. Dengan diolah sedemikian rupa, hingga ada yang berbentuk sandwich dan burger tempe, rumah makan itu cukup digandrungi.
“Pertanyaannya adalah, sudahkah kita sampai sejauh itu?,” tutup Oki. (Wilda)