Nelayan Desa Warduwur Dihadang Perompak di Laut Sumatera

CIREBON (CT) – Para pencari rajungan Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon mengaku resah dengan maraknya perompakan di sekitar perairan Lampung dan Sumatera, sehingga perlu adanya tindakan tegas dari pihak terkait.

Menurut salah seorang pencari rajungan desa setempat, Turina, perompakan yang terjadi di perairan Lampung dan Sumatera mulai marak sekitar jelang Idul Fitri lalu, dan hingga saat ini masih terjadi. Akan tetapi, belum ada tindakan tegas dari pihak terkait untuk menangkap perompak, yang kerap beraksi di perairan tersebut.

“Kami sudah melaporkan ke pihak berwajib di Jakarta, namun belum ada tanggapan,” katanya, Jumat (22/07).

Turina menceritakan, modus yang digunakan para pelaku, yakni pura-pura membeli rajungan. Saat perahu berhenti, satu orang naik ke perahu, sedangkan yang pelaku lain berada di speedboat. Pelaku yang berada di perahu, langsung menodongkan mirip senjata api dan meminta rajungan yang dibawa.

“Karena terancam, ya terpaksa diberikan,” keluhnya.

Senada dikatakan pencari rajungan lainnya, Mustaqim. Dirinya mengaku seluruh rajungan yang didapat saat melaut dirompak. Sehingga, mengalami kerugian puluhan juta rupiah.

“Dalam satu perahu mencapai empat fiber (tempat ikan,red) dan dalam satu tempat ikan kisaran 80 kg rajungan, kalau dihitung perkilo sekitar Rp 50.000 saja, sudah berapa banyak kerugian yang saya derita,” katanya.

Sementara itu, anggota kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) Desa Waruduwur, Wajadi mengungkapkan, maraknya perompakan yang terjadi di sekitar perairan Lampung, Sumatera dan sekitarnya, tentunya sangat merugikan pencari rajungan. Sehingga, perlu adanya tindakan tegas dari pihak keamanan laut.

“Minimnya rajungan yang berada di perairan terdekat, maka para pencari rajungan ‘berburu’ ke sekitar perairan Lampung, Sumatera dan sekitarnya. Bukan hasil yang didapat, melainkan kerugian. Meski demikian kami menghimbau pada para pencari rajungan untuk berlayar secara kelompok,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Penambang Tewas Terjepit Batu di Lokasi Galian C Majalengka

Sebenarnya, lanjut Wajadi, para pencari rajungan dilema dengan keadaan seperti ini. Jika tak melaut, tak ada uang untuk makan keluarga. Diharapkan adanya tindakan tegas dari pihak keamanan di laut. Agar, para nelayan dan pencari rajungan yang melintasi perairan tersebut aman. (Riky Sonia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *