Citrust.id – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah dikelola oleh BPJS Kesehatan sejak tahun 2014 telah banyak dirasakan manfaatnya. Salah seorang peserta JKN yang telah merasakan langsung manfaat hadirnya Program JKN ialah Miftahudin (32), warga Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon.
Miftahudin sendiri sudah terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon sejak tahun 2014. Selama menjadi peserta JKN, Miftahudin dan istrinya pernah memanfaatkan Program JKN untuk menjamin biaya proses persalinan anak pertamanya pada tahun 2018.
“Anak pertama saya dilahirkan melalui proses persalinan caesar di salah satu rumah sakit di wilayah Kota Cirebon. Saat itu persalinan caesarterpaksa dilakukan karena kondisi fisik istri saya tidak meungkinkan untuk menjalani persalinan secara normal. Alhamdulillah Program JKN menanggung biaya persalinan caesar istri saya. Saya tidak mengeluarkan uang sama sekali untuk biaya persalinan caesar anak pertama saya,” ungkap Miftahudin.
Miftahudin sangat bersyukur karena ia tahu persis berapa perkiraan biaya yang harus dikeluarkan apabila ia melakukan persalinan caesar menggunakan uang pribadi. Belasan hingga puluhan juta rupiah harus dipersiapkan olehnya apabila ia tidak terdaftar sebagai peserta JKN. Selama empat hari mendapatkan pelayanan di rumah sakit, istri Miftahudin mengaku mendapatkan pelayanan yang menurutnya sudah sangat baik. Selain itu dokter dan perawat yang merawatnya juga sangat ramah dan cepat tanggap saat ia membutuhkan bantuan.
“Selama mendapatkan pelayanan di rumah sakit, dari mulai awal sampai dengan selesai itu bagus. Pelayanannya sudah maksimal dari mulai masuk. Proses administrasi tidak berbelit-belit karena hanya memperlihatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Kartu Tanda Penduduk (KTP). Tidak ada berkas-berkas yang harus saya fotokopi. Sementara saya mengurus administrasi, istri saya ditangani oleh dokter. Sejak istri saya masuk ruang operasi sampai keluar dari rumah sakit, semua pelayanannya bagus dan memuaskan,” tutur Miftahudin.
Yang lebih membuat Miftahudin sangat bersyukur adalah selama mendapatkan pelayanan, ia tidak pernah diminta iur biaya apa pun. Di samping itu, obat-obatan yang diresepkan dokter untuk istrinya juga lengkap dan tidak ditarik iur biaya. Tidak sampai di situ, seluruh biaya pelayanan rawat jalan pasca-operasi caesar sebanyak dua kali dalam seminggu selama hampir satu bulan, ditanggung penuh juga oleh Program JKN.
“Tak pernah terbayangkan dalam benak saya apabila Program JKN tidak menanggung biaya pelayanan kesehatan keluarga saya. Dulu waktu anak saya menginjak usia delapan bulan, dia juga pernah dirawat juga selama delaoan hari. Waktu itu sakitnya muntaber terus menerus. Anak saya juga mendapat penanganan yang baik, kurang lebih sama seperti istri saya. Sama-sama memuaskan juga,” ujar Miftahudin.
Miftahudin menilai bahwa beberapa tahun belakangan, pelayanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan serta BPJS Kesehatan semakin berkembang baik setiap tahunnya. Banyak inovasi yang sudah dilakukan oleh BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan untuk mempermudah peserta JKN yang membutuhkan akses pelayanan kesehatan. Dengan banyak peserta yang mengakses fasilitas kesehatan, menurutnya adanya antrean selama pelayanan di rumah sakit merupakan sesuatu yang wajar. Meski begitu Miftahudin berpesan kepada BPJS Kesehatan untuk terus memberikan informasi kepada masyarakat terkait Program JKN.
“Mudah-mudahan BPJS Kesehatan bisa lebih sering lagi melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Kemudian untuk fasilitas kesehatan, selama ini pelayananya sudah cukup bagus. Semoga fasilitas kesehatan dapat lebih meningkatkan kecepatannya dalam melayani pengambilan obat pasien JKN,” ucap Miftahudin. (*)