Mengingat Tragedi Bom Bunuh Diri di Mapolresta Cirebon 5 Tahun Silam

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Peristiwa pengeboman yang dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab dan penebar teror kerap terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Beberapa bulan lalu terjadi di kawasan Thamrin Jakarta, terbaru di Mapolresta Solo. Seperti yang dikemukakan beberapa pengamat bahkan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, ekstrimis dan teroris kini mengincar aparat hukum. Peristiwa tersebut pun pernah terjadi di Mapolresta Cirebon pada April 2011 lalu.

Peristiwa biadab tersebut melukai puluhan anggota polisi dan menewaskan pelaku pengeboman ketika sedang melaksanankan ibadah salat jumat. Tidak sampai di situ, AKBP Herukoco, selaku Kapolresta Cirebon pada waktu itu pun menjadi korban dengan punggung terluka akibat terkena serpihan bom, seperti paku, baut, dan mur. Hingga salat Jumat di masjid tersebut akhirnya urung dilanjutkan.

Identitas pelaku diperkirakan berusia 25 hingga 30 tahun. Tinggi berkisar 165-170 cm, mengenakan baju hitam, celana panjang hitam, jaket hitam, dan mengenakan sebuah tas pinggang yang disinyalir berisi bom. Belakangan diketahui bernama M Syarif Astana Garif.

Sebuah buku yang berjudul ‘Jihad di Asia Tengah’ ditemukan dengan tulisan di bagian sampul belakang di rumah mertua Muhammad Syarif yang diduga sebagai pemicu melakukan aksi bom bunuh diri.

Polisi pun menangkap 5 orang terkait kasus bom Cirebon. Menurut Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar, orang tersebut berinisial HK alias Haekal alias Udin, yang menurut Rafli Amar, ditangkap di kawasan Senen dan masuk dalam daftar pencarian orang.

Sebelumnya, polisi juga menangkap seseorang yang disebut sebagai tersangka teror jaringan Cirebon yang masuk daftar pencarian orang di Kota Solok, Sumatera Barat. Beni Asri, nama tersangka itu, diyakini berada di belakang aksi bom bunuh diri GBIS Kepunton, Solo, Jawa Tengah. (Net/CT)

BACA JUGA:  Diduga Ancam Keselamatan Presiden Jokowi, Ini Senjata yang Dibawa Pelaku

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *