Cirebontrust.com – Puluhan massa yang tergabung dalam Forum Rempug Masyarakat Terdampak (FRMT) kembali melakukan aksi unjukrasa di depan pintu gerbang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1, Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Rabu (01/02).
Tuntutan massa seperti sebelumnya, menagih janji PLTU terkait subsidi listrik sebesar Rp. 50 ribu per rekening untuk 3 desa.
Selain itu, massa aksi juga menanggapi pernyataan manajemen PLTU yang mengatakan, bahwa pihaknya tidak pernah berjanji akan memberikan subsidi listrik.
“Yuda (Humas Cirebon Power, red) itu tidak tahu apa-apa. Jangan asal ngomong, jangan bikin alibi. Kami punya bukti yang ditandatangani oleh manajemen PLTU dan Muspika di Mapolres Sumber, bahwa PLTU sepakat soal subsidi listrik,” tegas, M. Zaenudin, Koordinator Aksi.
Sementara itu, Tokoh Forum Rempug Masyarakat Terdampak, Adi Rohadi menilai, gejolak sosial masyarakat tidak akan pernah ada habisnya.
Pasalnya, Sumber Daya Manusia (SDM) yang diturunkan oleh PLTU untuk mengatasi persoalan sosial lingkungan masyarakat, dianggap tidak kompeten.
“Ya tidak akan pernah terselesaikan gejolak sosial seperti ini. Wong orang-orang yang dipakai oleh PLTU tidak memiliki kompetensi. Mereka tidak mengerti permasalahan. Mereka tidak mengerti kondisi sosial masyarakat di lapangan,” ujarnya.
Seperti aksi sebelumnya, setelah puas melakukan orasi di pintu gerbang PLTU 1. Puluhan massa melanjutkan aksinya di proyek pembangunan PLTU 2.
Selama aksi, tidak ada satupun perwakilan dari PLTU yang menemui massa, hingga pendemo membubarkan diri, merkea janji akan melakukan aksi kembali hingga tuntutan mereka direalisasi. (Riky Sonia)
