CIREBON (CT) – Setelah tiga warga asal Desa Sampih, RT 06 RW 03, Blok Pamijen, Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon meninggal dunia akibat penyakit Difteri. Dikabarkan ada empat warga yang berasal dari desa setempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Jati 2 hari yang lalu, diduga empat warga tersebut terinfeksi penyakit Difteri, Rabu (03/01).
Seperti yang diungkapkan, Ashari (48) orang tua dari tiga korban yang terserang penyakit Difteri meninggal dunia, menurutnya sebenarnya yang terserang virus itu ada empat, akan tetapi dari empat anaknya satu yang selamat, kini sedang dalam tahap pemulihan.
Namun, dirinya mengungkapkan bahwa keluarga adiknya, yang lokasi rumahnya tidak jauh dengan kediamannya, empat anaknya yang masih kecil-kecil tersebut juga dilarikan ke rumah sakit. Hal itu diduga mengalami serangan penyakit Difteri.
“Empat anak adik saya, dua hari yang lalu dibawa ke rumah sakit. Namanya Nafisah, Lutfi, Yahwatunnufus dan Yasin. Anak dari Satori (35) dan Rukoyah (34). Itu masih kecil-kecil, kasihan,” ungkap Ashari, sambil menceritakan anak-anaknya yang terserang penyakit mematikan tersebut.
Lebih lanjut, Ashari menuturkan, tiga anaknya yang meninggal dunia akibat penyakit Difteri bernama, Nurul (11) anak ke-3 , Ismatun (7) anak ke-4, Uswatun Khasanah 5 (5), dan yang selamat bernama Ni’amillah (14) anak ke-2 dari 6 bersaudara.
Dirinya mengungkapkan, kematian anaknya itu jarak waktunya berdekatan. Penyakit tersebut berawal dari ketiganya, Nurul dan menular ke 3 saudaranya. Akan tetapi, Nurul yang menularkan penyakit tersebut meninggal belakangan, yakni pada hari Kamis lalu.
“Ketahuannya penyebabnya karena penyakit Difteri pas anak saya Nurul yang meninggal kemarin. Pertama anak saya meninggal Ismatul 40 hari lalu, disusul Uswatun selang 4 hari setelah Ismatul, terakhir Nurul pada hari Kamis kemarin. masih beruntung dan Alhamdulillah anak saya, Ni’amilah selamat,” tuturnya.
Masih menurut Ashari, hingga saat ini, baru Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang melakukan pengobatan gratis di lingkungannya, untuk menanggulangi penyakit mematikan itu. Dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon sendiri belum ada.
“Sehari setelah anak saya Nurul meninggal, ada pengobatan gratis. Katanya dari Provinsinn,” pungkasnya.
Perlu diketahui, Difteri adalah penyakit yang diakibatkan bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae dan termasuk penyakit yang mengerikan. Dalam sejarah, penyakit itu telah menyebabkan ribuan orang meninggal, hingga saat ini masih mewabah di daerah-daerah di dunia yang belum berkembang.
Orang yang selamat dari penyakit ini akan menderita kelumpuhan otot-otot tertentu, kemudian menyebabkan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal. Biasa anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat mudah terinfeksi penyakit ini.
Penyakit ini juga gampang menular, yakni melalui cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dari susu yang terkontaminasi penderita. (Riky Sonia)