Konferensi Internasional ke-20 Unswagati dan ADRI: Agar Penelitian Dosen Tidak Berdebu di Perpustakaan 

  • Bagikan
Konferensi Internasional ke-20 Unswagati dan ADRI: Agar Penelitian Dosen Tidak Berdebu di Perpustakaan 

Citrust.id – Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon bersama Ahli dan Dosen Seluruh Indonesia (ADRI) menyelenggarakan konferensi berskala internasional atau International Conference ke-20 di Hotel Prima, Kota Cirebon, Senin (19/11/2018).

Selain Indonesia, konferensi internasional itu diikuti berbagai negara, seperti Jepang, Korea Selatan, Cina, Kazaktan, Serbia, dan lain-lain.

Rektor Unswagati, Mukarto Siswoyo, menjelaskan, melalui konferensi itu para dosen dipertemukan dengan koleganya dari dalam dan luar negeri. Mereka saling mempresentasikan, berdiskusi dan berbagi pengetahuan terkait hasil-hasil penelitian.

“Konferensi ini mendorong para dosen agar terus berprestasi dan melakukan penelitian untuk mengabdi kepada masyarakat,” kata rektor.

Sementara, Ketua Umum ADRI, Achmad Fathoni Rodli, menjelaskan, sebelumnya, International Conference ke-19 diadakan di Jepang. Konferseni kali ini membawa berbagai pembaruan.

“Pembaruan itu antara lain memilah simposium antara ilmu eksakta dan ilmu sosial. Selain itu, ada deklarasi implementasi Revolusi Industri 4.0 untuk pendidikan tinggi di Indonesia,” ungkapnya.

Ketua Panitia, Suherli Kusmana, mengutarakan, Internastional Conference dibagi jadi dua, yakni International Symposium on Sciences, Engineering and Technology (ISSET) dan International Symposium on Sosial Sciences, Education and Humanities (ISSEH).

Melalui kedua simpoisum itu, kata Suherli, para dosen mempresentasikan karya ilmiah atau makalah hasil penelitian. Terdapat lebih dari 150 makalah bidang ilmu sosial dan 37 makalah bidang ilmu eksakta.

“Makalah yang terpilih akan dipublikasikan dalam prosiding yang terindeks Thomson Reuters,” katanya.

Suherli menambahkan, melalui konferensi internsional itu, Unswagati dan ADRI ingin hasil-hasil penelitian para dosen dipublikasikan secara nasional dan internasional.

“Selama ini banyak hasil penelitian dosen yang hanya tersimpan di perpustakaan,” ucapnya. /haris

BACA JUGA:  Perubahan PD Pembangunan Jadi Perseroda Harus Cepat Selesai
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *