Keunikan yang Hanya Terjadi pada Festival Sepeda Onthel

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Para onthelist dan onthelista Cirebon mana suaranya? Tahukah Anda, sepeda lawas bermula di Eropa. Sekitar tahun 1790, sebuah sepeda pertama berhasil dibangun di Inggris. Cikal bakal sepeda ini diberi nama Hobby Horses dan Celeriferes. Keduanya belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu. Bisa dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan kedua sepeda tadi.

Di Indonesia, perkembangan sepeda banyak dipengaruhi oleh kaum penjajah, terutama Belanda. Mereka memboyong sepeda produksi negerinya untuk dipakai berkeliling menikmati segarnya alam Indonesia. Kebiasaan itu menular pada kaum pribumi berdarah biru. Akhirnya, sepeda jadi alat transport yang bergengsi. Hingga kemudian transportasi sepeda bergeser kepada yang lebih canggih.

Namun, dewasa ini onthel bangkit kembali dan hampir digemari semua kalangan. Hingga dibentuknya Komunitas Onthel Indonesia atau KOSTI yang kerap menyelenggarakan event-event onthel. Keunikan yang kerap terjadi adalah “ngagowes” bareng alias “ngaboseh” bareng yang paling ditunggu – tunggu di setiap festival onthel, gowes bareng keliling kota bersama ratusan bahkan ribuan onthelis dari berbagai penjuru nusantara bahkan internasional.

Selain itu, di setiap festival onthel Anda bisa melihat dan menikmati dandanan dan kostum keren nan klasik para onthelist dan onthelista, mulai dari setelan tentara kemerdekaan, tentara jepang atau belanda, setelan almarhum pak soekarno, setelan noni belanda, baju adat, setelan jawara, sampe setelan dukun. Juga bertukar cinderamata antarsesama komunitas hingga menjadi koleksi tersendiri.

Dan, yang paling ditunggu adalah berburu klitikan atau berburu barang-barang unik untuk spareparts onthel dengan kondisi NOS (New Old Stock) seperti onderdil  lampu, dinamo, pedal, gir,dll yang kondisinya baru stok lama jaman dulu, harganya pun fantastis. (Net/CT)

BACA JUGA:  Bank BRI Salurkan CSR atas Aspirasi Herman Khaeron

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *