IKWI Jabar Gelar Lomba Menulis Pidato Bahasa Sunda

Citrust.id – Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Jawa Barat menggelar Pasinggiri Nulis Naskah Pidato Basa Sunda di Aula PWI Jawa Barat, Jalan Wartawan II Nomor 23 Bandung, Sabtu (9/3/2019). Kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Jawa Barat Tahun 2019.

Hadir dalam kegiatan itu, Ketua PWI Jabar Hilman Hidayat, Sekjen PWI Pusat Mirza Zulhadi, Ketua IKWI Jabar Yani Roosdiana, Pengawas SMA Disdik Jabar Heri Susanto Boaz, dan Pimpinan Umum Majalah Mangle Uu Rukmana.

Puluhan siswa dari sejumlah SMA se-Bandung Raya tampak antusias mengikuti lomba itu Setelah bersaing dengan puluhan peserta, Anitya Izhar Fashah, siswi SMAN 21 Bandung, keluar menjadi juara pertama.

Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat, dalam sambutannya mengatakan, Pasinggiri Nulis Naskah Pidato Basa Sunda yang diselenggarakan IKWI Jabar itu sebagai upaya pelestarian bahasa sunda.

Menurut Hilman, dampak globalisasi tidak dapat dihindari, termasuk pengaruhnya terhadap Bahasa Sunda. Saat ini, banyak anak muda yang lebih senang menggunakan bahasa asing dari pada bahasa indung, yaitu bahasa sunda.

“Bagaimana jadinya kalau generasi muda tidak mengerti Bahasa Sunda? Jika tidak ada lagi yang menggunakan Bahasa Sunda, maka sudah dipastikan jati diri urang sunda akan hilang. Saya berharap kegiatan yang diselenggarakan oleh IKWI Jawa Barat ini bisa mengingatkan kita untuk mencintai bahasa sunda,” katanya.

Sementara itu, Pengawas SMA Disdik Jabar, Heri Susanto Boaz, menyambut baik kegiatan tersebut.

“Reueus (bangga) PWI mempunyai kepedulian terhadap bahasa sunda. Kami berharap kegiatan ini bukan hanya sekali, tetapi menjadi agenda rutin. Disdik Jawa Barat siap mendukung kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan Budaya Sunda,” katanya.

Menurut Heri, kegiatan lomba menulis naskah pidato bahasa sunda jarang diadakan. Ia berharap ke depannya bisa dilanjutkan dan menjadi agenda rutin sehingga melahirkan pasanggiri-pasanggiri yang lain.

BACA JUGA:  Sudah 5 Bulan, Bentor Pengangkut Sampah Belum Dioperasikan

Heri melanjutkan, pada dasarnya, pembinaan bahasa sunda melalui pendidikan kurikulum sudah teradopsi dan sudah ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengaturnya. Namun, pembudayaannya sehari-hari belum dilakukan secara intensif, baik oleh satuan pendidikan maupun oleh orang tua dan masyarakat.

“Saat ini penggunaan bahasa sunda di kalangan anak-anak sudah berkurang. Kalaupun mereka menggunakan bahasa sunda, kesannya kasar. Tetapi anak-anak masih terbuka untuk dibina, tinggal meningkatkan kemampuan mereka. Di antaranya melalui kegiatan seperti ini,” ujarnya.

Heri menambahkan, kurangnya penggunaan bahasa sunda di kalangan anak-anak juga dipengaruhi kurangnya keteladanan dari tokoh-tokoh masyarakat untuk melestarikan bahasa sunda.

“Karenanya, kami sangat berharap melalui kegiatan ini bisa menumbuhkan keinginan bagi anak-anak untuk mempelajari dan menggunakan bahasa sunda,” katanya. (Abduh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *