Hasil Panen Turun, Harga Gabah di Indramayu Tinggi

Indramayutrust.com – Meskipun di wilayah Kabupaten Indramayu mengalami penurunan hasil panen akibat hama wereng dan virus tungo (klowor), namun harga jual gabah dari petani tergolong tinggi, yang sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir.

Pantauan Indramayutrust.com di lapangan, untuk harga gabah kering panen (GKP) mencapai Rp4.400 per kilogramnya, sedangkan untuk harga gabah kering giling Rp4.800. Harga tersebut masih jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp3.700 per kilogramnya.

Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu H. Sutatang mengungkapkan, tinginya harga jual Gabah di kabupaten Indramayu dipicu turunnya produksi gabah yang membuat stok gabah di petani berkurang, sehingga terjadinya lonjakan harga di karenakan ketersedian stok gabah yang terbatas.

“Stabilnya harga gabah saat ini disyukuri oleh para petani, kondisi ini selain merupakan suatu keuntungan, setidaknya bisa menutupi biaya produksi padi,” ungkapnya, Minggu (06/08)

Dikatakannya, tingginya harga gabah membuat petani masih dapat meraup untung, meskipun tidak banyak. Mengingat saat ini sawah petani baru saja terserang hama klowor, meski produksi anjlok namun harga gabah masih stabil.

“Saat ini, sebagian besar di wilayah Indramayu masih melakukan panen,” cetusnya.

Ia menjelaskan, diperkirakan sebanyak 80 persen wilayah di Indramayu sedang memasuki masa panen, sisanya sudah memasuki masa tanam dengan umur rata-rata tanaman satu bulan.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indramayu H. Taufik Hidayat mengakui adanya serangan hama klowor memang membuat petani frustasi.

Menurutnya, tahun ini mengalami penurunan hasil produksi yang berakibat pada harga gabah di tingkat petani menjadi melambung. Berkaca pada pengalaman tahun sebelumnya, lanjut Taufik, serangan hama tidak ada hentinya. Persoalan tersebut ditengarai kurangnya peremajaan terhadap tanah.

BACA JUGA:  Andai Saja Kehidupan Online tanpa Biaya

“Kemungkinan pengolahannya kurang maksimal, yang seharusnya diremajakan namun tidak diremajakan,” ungkapnya.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Indramayu agar ke depan bisa melakukan antisipasi serangan hama klowor.

“Harapannya produksi padi Indramayu akan normal kembali karena tidak terganggu hama,” pungkasnya. (Didi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *