CIREBON (CT) – Menghadapi wacana Cirebon Metropolitan yang bakal menjadikan Kota dan Kabupaten Cirebon, Majalengka, Kuningan serta Indramayu sebagai wilayah berbasis budaya, Batik Trusmi, toko grosir yang menjual batik sebagai aset budaya mengaku telah mempersiapkan langkah tersendiri.
“Kami tentu akan menonjolkan batik sebagai budaya, bukan hanya mengedepankan profit saja. Kita ingin batik dipakai kapan pun dan dimanapun, karena batik batik itu produk budaya kita juga kan,” tutur Owner Batik Trusmi, Sally Giovany, kepada CT, Senin (15/02).
Oleh karenanya, Batik Trusmi sendiri akan mengedepankan hashtag #alwaysbatik dalam setiap promonya. Sally mengaku berusaha untuk membuat batik lebih dicintai masyarakat.
“Untuk menghadapi Cirebon Metropolitan sendiri, Batik Trusmi sudah menyiapkan langkah khusus dan prospek tersendiri. Kita rencananya akan membuat batik dipakai dalam pagelaran seni berskala besar,” ungkap Sally.
Sekedar informasi, Cirebon Raya direncanakan Pemprov Jabar untuk menjadi kawasan metropolitan bersama dua wilayah lainnya. Selain Cirebon Raya yang berbasis budaya, Pemprov Jabar juga rencananya akan membangun kawasan metropolitan di wilayah Depok, Bogor, Bekasi, Karawang dan Purwarkarta (Debobekkarpur) yang berbasis industri.
Serta, Pemprov Jabar juga berencana akan membangun kawasan metropolitan di Bandung Raya yang melingkupi kawasan Bandung seperti Kota Bandung, Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). (Wilda)