Citrust.id – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon melalui UPT Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar (BPBIAT) berupaya agar bisa memenuhi kebutuhan ikan di Kota Cirebon.
Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP), Yudi Lukmana Hakim SPt mengakui, di UPT BPBIAT hanya ada empat orang yang mengelola dari 35 kolam yang ada.
“SDM kita memang terbatas, tetapi kita berupaya maksimal untuk bisa mengelola benih ikan yang ada, baik ikan konsumsi maupun ikan hias. Kemudian bisa juga mencapai target, yakni memenuhi kebutuhan benih ikan di Kota Cirebon,” jelasnya, saat melakukan peninjauan di UPT BPBIAT Kota Cirebon di Grenjeng Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, Jumat (20/1/2023).
Yudi menjelaskan, balai ini bukan untuk pemebesaran, melainkan hanya benih yang bisa digunakan masyarakat untuk berlatih membudidaya ikan, maupun untuk membeli benih ikan. Induk dan benih serta pengelolaan ikan dijamin karena memiliki Sertifikat CBIB dari Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan
“Sertifikat CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik), merupakan jaminan mutu dan keamanan pangan dengan memperhatikan sanitasi, benih, pakan, obat ikan dan bahan kimia serta bahan biologis dari mulai proses pembenihan, pembesaran dan pembuatan pakan ikan,” terangnya.
Ikan konsumsi di UPT BPBIAT Kota Cirebon ada dua jenis, kata Yudi, yakni lele dan nila. Khusus untuk lele belum bisa memenuhi kebutuhan ikan di Kota Cirebon. Sedangkan nila sudah bisa mengimbangi kebutuhan di Kota Cirebon.
“Kebutuhan lele di Kota Cirebon bisa mencapai 1,5 juta ekor, sedangkan kita baru bisa 10 persennya saja. Berbeda dengan nila, kita bisa mengimbangi kebutuhan di Kota Cirebon yang mencapai sejuta ekor,” tuturnya.
Yudi juga berpesan kepada masyarakat yang hendak memulai budidaya dan belajar, bisa datang ke UPT BPBIAT Kota Cirebon. Masyarakat juga bisa mendapat benih ikan melalui pengajuan ke dinas.
“Masyarakat yang baru mulai boleh minta benih ikan kepada kami, tetapi harus melalui pengajuan ke dinas. Karena kita juga ada stok untuk budidaya di perairan umum guna menjaga ekosistem ikan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala UPT BPBIAT Kota Cirebon, Sopandi SKM mengakui, selain ikan konsumsi ada juga ikan hias, seperti manfish platinum yang sudah memenuhi kebutuhan ikan di Kota Cirebon yang mencapai 1.000 ekor. Kemudian ada ikan frontosa, koki dan koi.
Produktivitas benih berjalan lancar, kata Sopandi, meskipun air yang digunakan adalah air artesis bukan air mengalir. Air yang baik adalah yang mengalir dari sungai. “Kalau pakai artesis, kita perlu endapkan terlebih dahulu selama sepekan, baru digunakan untuk ikan,” terangnya.
Sopandi juga mengakui, ingin memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) untuk Kota Cirebon. “Tahun lalu setor Rp33 juta. Tahun ini kita targetkan Rp36 juta, semoga pembeli dari lokal dan luar kota bisa bertambah,” katanya. (Aming)