Cirebontrust.com – Seorang pemuda bernama, Kandeg (22) warga Desa Jagapura Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon terpaksa dipasung selama empat tahun oleh keluarganya sediri. Hal itu dilakukan karena sering mengamuk dan membuat onar di tengah warga.
Kandeg merupakan Anak bungsu dari 11 bersaudara, ia terpaksa dipasung oleh keluarganya. Kelainan yang dialami anak bungsu Suminta itu, mulai terlihat saat Kandeg berusia 6 tahun. Semakin besar kelainan itu makin menjadi.
“Karena memiliki tingkah yang berbeda dengan teman sepermainanya dan suka menggangu serta mengambil barang milik orang, akhirnya Kandeg harus putus sekolah. Orang tua kami merasa malu, hingga dibiarkan begitu saja,” kata Rumini, kakak kandung Kandeg saat ditemui di rumahnya. Sabtu (14/01).
Menurut Rumini, ayahnya hanya seorang tukang becak yang memiliki 11 anak, sehingga tidak mampu berbuat banyak. Kesepuluh anak Suminta lainya telah berkeluarga karena tidak memilik biaya Kandeg tidak bisa mendapatkan perawatan yang lebih.
Dikatakannya, ibunya sudah meninggal lima tahun lalu, sejak ditinggal ibunya lah kondisi Kandeg jadi semakin parah.
“Karena takut membahayakan keselamatan warga lain, suka mengambil barang milik orang lain. Atas dasar itu, keluarga sepakat dan terpaksa untuk memasung dengan merantai kaki sebelah kiri dan menempatkannya di salah satu ruangan yang berukuran 2×3 meter,” terangnya.
Sementara sang ayah harus terus mencari nafkah dengan menarik becak di wilayah Plered, pulang hanya seminggu sekali, sehingga kondisi Kandeg makin tak terurus dan memperihatinkan.
“Sampai saat ini Kandeg sudah empat tahun dipasung, dia menjalani semua kehidupanya hanya di ruangan itu. Namun tetap, seminggu sekali saat ayahnya pulang pasti membersihkan tempat itu, kita hanya memberi makan dan minum saja,” ungkapnya. (Johan)