CIREBON (CT) – Letak geografis Cirebon dan sekitarnya yang berada di tengah jalur Jakarta menuju Jawa Tengah membuat Cirebon terkenal dengan daerah transitnya. Hal tersebut dimanfaatkan pengusaha untuk membuat bisnis dalam bidang jasa perhotelan dan mall.
Namun, sejak hadirnya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), membuat Cirebon bukan lagi dijadikan tempat transit, namun bisa menjadi alternatif wisata setelah Kota Bandung.
“Sekarang kita sudah bisa dijadikan alternatif wisata setelah Kota Bandung, hal itu sejak hadirnya Tol Cipali, perekonomian Kota Cirebon sampai naik 41 persen dari tahun sebelumnya, terutama investasi perhotelan dan mall,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs. Asep Dedi M.Si beberapa saat yang lalu.
Namun, kecenderungan yang berubah dari wisatawan yang hadir membuat peta perekonomian di Cirebon ikut berubah. Hal tersebut diungkapkan, Bamunas Setiawan Boediman. Ia menuturkan bahwa, Cirebon yang mulai menjadi destinasi wisata, harus dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah dengan memaksimalkan sektor pariwisata tersebut.
“Sekarang kita perhatikan, orang-orang dari Jakarta kalau ke Cirebon mau apa? Mereka mau ke keraton, mereka mau nyobain empal gentong, mau nyobain nasi Jamblang, mau beli batik. Sektor itu yang harusnya dimanfaatkan pemerintah dalam meningkatkan pendapatan,” tutur pria yang biasa disapa Oki tersebut kepada CT, Rabu (27/01).
Memanfaatkan sektor pariwisata, ujar Oki, adalah hal yang paling realistis untuk dilakukan Pemerintah Kota Cirebon. Terutama tempat wisata yang kini cenderung ditelantarkan.
“Kota Cirebon punya empat keraton, itu modal bagus, tinggal bagaimana pemerintah memperluas, mempercantik sektor wisata itu sehingga bisa dijadikan destinasi wisata bagi warga luar kota,” papar Oki. (Wilda)