Cirebontrust.com – Rumah Pintar Peduli (RPP) diresmikan oleh Bupati Cirebon H Sunjaya Purwadisastra, Kamis (30/03), di kantor Komisi Pemilihan Umum setempat. Sunjaya mengapresiasi langkah KPU untuk mengadakan RPP ini, sebab akan turut memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pemilihan kepala daerah.
Pilkada serentak pada 2018 mendatang, menurutnya, mungkin akan menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat. Untuk itu, RPP ini akan memberikan edukasi dan bagaimana langkah untuk melakukan pencoblosan di tempat pemilihan suara nantinya.
“Di RPP ini nantinya masyarakat akan diberikan edukasi. Untuk itu, saya harap masyarakat bisa memanfaatkannya,” ujar Sunjaya usai peresmian.
Sunjaya turut prihatin rendahnya partisipasi masyarakat saat pemilihan bupati 2013 lalu. Saat itu, dalam putaran pertama pilbup partisipasi masyarakat 57 persen, sementara pada putaran kedua partisipasi menurun hingga 46 persen. Menurutnya, edukasi terkait pilkada yang memadai akan turut memberikan kontribusi terhadap meningkatnya partisipasi tersebut.
“Mungkin saja masyarakat kurang tahu informasi tentang pilkada sehingga berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat tersebut. Sehingga keberadaan RPP sendiri diharapkan bisa memengaruhi partisipasi masyarakat menjadi lebih meningkat,” ungkapnya.
Dalam RPP ini, masyarakat bisa mengetahui soal informasi pilkada, juga sejarah masa lalu pemilihan, mulai dari pilkada hingga pilpres.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Cirebon Syaefudin Jazuli mengungkapkan, tujuan akhir dari RPP adalah masyarakat lebih cerdas memilih calon kepala daerah, serta menghindari minimnya partisipasi pemilih.
“Kita sediakan buku, display terkait pemilu, juga audio visual yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum di RPP ini. Usai peresmian ini, masyarakat umum bisa datang ke kantor KPU untuk melihat RPP tersebut,” ujar Syaefudin.
Menurutnya, RPP ini bisa dimanfaatkan pula oleh pemilih pemula yang bisa dijadikan sarana informasi terkait pencoblosan.
“Sebagian besar pemilih pemula pasti tidak tahu bagaimana cara mencoblos yang baik dan benar, di RPP kita sediakan sarana itu, lengkap dengan bilik pencoblosan. Kita beritahu kepada mereka apa yang harus dilakukan di bilik pencoblosan,” ujarnya.
Syaefudin juga menjelaskan, melalui RPP ini juga diharapkan masyarakat secara luas tidak lagi memberikan penekanan jika politik itu kotor atau kejam seperti halnya yang sering ditonton di televisi atau dibaca di surat kabar.
“Politik itu sesuatu yang tidak bisa dihindari, dan setiap orang harus melewatinya. Contohnya, ketika datang saatnya pemilihan kepala daerah dan seseorang sudah cukup umur maka dia harus memberikan hak pilihnya. Bagi sebagian orang, politik memang kejam atau kotor, tapi nyatanya tidak demikian, makanya diperlukan pencerahan melalui RPP tersebut,” imbuhnya. (Iskandar)