Cirebontrust.com – Seorang bocah berusia 1 tahun, Aditiya Rifqi warga Desa Jagapura Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, dinyatakan mengalami gizi buruk. Kondisinya memprihatinkan butuh mendapatkan perhatian serius untuk memulihkan kesehatannya.
Aditiya Rifqi, merupakan anak kedua dari pasangan, Juju dan Julfiyah yang memiliki bobot badannya hanya 4,1 Kilogram padahal usianya sudah 1 tahun.
“Menurut dokter, anak saya harus dirawat di rumah sakit di Bandung selama tiga bulan. Jadi saya bingung uang dari mana. Sekarang untuk berobat saja harus pinjam sama tetangga,” kata Juju, ayah dari Aditiya saat ditemui di rumahnya. Senin (09/01).
Dikatakan Juju, dirinya hanya sebagai pedagang gorengan keliling yang penghasilannya tidak menentu, sehingga tidak bisa membawa anaknya ke rumah sakit di Bandung. Dirinya, hanya bisa pasrah menghadapi kondisi anaknya saat ini yang berat badannya tidak kunjung bertambah.
Menurutnya, yang dibenarkan oleh Istrinya, Julfiyah saat lahir kondisi bayi, Aditiya Rifqi kondisinya normal bahkan berat badannya mencapai 2,4 kilogram. Namun pada saat itu tubuhnya mengalami kuning dan mengkhawatirkan sehingga harus dirawat.
“Sampai saat ini belum ada penanganan apapun, bahkan dari pihak puskemas setempat hanya memeriksa saja dan katanya harus dibawa ke Bandung. Pihak puskesmas juga hanya memberi dua bungkus biskuit pada anak saya,” jelasnya.
Melihat kondisi tersebut, Hj.Dian Hernawati Susanti Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, langsung mengunjungi rumah Aditya Rifqi, Ia akan menginstruksikan melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat agar cepat menangani Aditiya Rifqi.
“Karena Kondisi Rifqi sudah sangat mengkhawatirkan, apalagi Rifqi tidak hanya menderita gizi buruk, tetapi ada indikasi penyakit lainya seperti jantungya mengalami kebocoran. Nanti saya akan instruksikan, agar petugas puskemas selalu memantaunya setiap hari,” jelasnya.
Dikatakannya, dirinya akan koordinasikan dengan pihak yang berwenang. Dipastikan, dirinya siap akan membantu untuk kesembuhan Aditiya Rifqi, agar pekembangan tubuhnya kembali normal. (Johan)
