BMKG: Gempa Bumi Tasikmalaya Tidak Berpotensi Tsunami di Pesisir Selatan

Majalengkatrust.com – Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Drs. Moch Riyadi, M.Si mengatakan gempa yang terjadi di Tasikmalaya pada Senin (24/04) pukul 01.01.10 WIB, tepatnya di wilayah selatan Jawa yang diguncang dengan kekuatan M=5,0, tidak berpotensi tsunami.

Diketahui Pusat gempa bumi ini terletak pada koordinat 8,10 lintang selatan dan 117,86 bujur timur.

“Gempa bumi tepatnya di Samudera Hindia pada jarak sekitar 58 kilometer arah Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada kedalaman hiposenter 63 kilometer tidak berpotensi tsunami,” kata Riyadi dalam siaran pers yang diterima Cirebontrust.com, Senin (24/04).

Dikatakan dia, berdasarkan hasil analisis peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG, dampak gempa bumi ini menimbulkan guncangan pada II Skala Intensitas Gempa bumi BMKG (SIG-BMKG), atau II-III skala intensitas Modified Mercally Intensity (MMI) di wilayah Tasikmalaya, Sumedang, kemudian dirasakan I SIG-BMKG (II MMI) di wilayah Banjar, Pangandaran, Kabupaten Bandung dan Garut.

“Gempa bumi ini tercatat dengan baik oleh peralatan BMKG dan di berbagai daerah tersebut beberapa orang dilaporkan merasakan adanya guncangan gempa bumi,” ungkap dia.

Penyebab gempa bumi ini adalah aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju 61 mm/tahun dan menyebabkan deformasi/patahan batuan di zona Benioff pada kedalaman 63 kilometer.

Riyadi mengatakan, Gempa bumi Tasikmalaya ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi berkedalaman menengah yang tidak membahayakan.

“Meskipun gempa bumi ini memiliki mekanisme sumber dengan pergerakan naik (thrust) dan berpusat di laut, tetapi hasil pemodelan yang dilakukan BMKG menunjukkan tidak berpotensi tsunami,” ungkap dia.

Dari hasil monitoring BMKG selama satu jam pasca gempa bumi belum terjadi gempa bumi susulan.

“Untuk itu masyarakat pesisir selatan Pulau Jawa diimbau agar tetap tenang, mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” tegas dia.

BACA JUGA:  Komunitas Trail Bagikan Sembako untuk Orang Jompo

Sementara beberapa warga di Kabupaten Majalengka mengaku merasakan getaran gempa bumi di Tasikmalaya sampai dua kali.

“Getara sebanyak dua kali yang pertama keras sekali terasanya,” ungkap Saripudin warga Desa Banjaran, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka.

Hal senada diungkapkan Tata warga Desa Mekar Raharja Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka, yang merasakan getaran gempa bumi Tasikmalaya.

“Getaran gempa sangat kuat, kaca rumah sampai menggeber dan terasa guncangannya,” ungkap Tata. (Abduh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *