Citrust.id – Meski memiliki kebutuhan khusus, Rudiyanto (35) merasa optimis bisa mendulang mendali emas di semua nomor atletik lari pada Pekan Paralimik Daerah (PEPARDA) V Jawa Barat 2018 yang akan bergulir pada November mendatang.
Berbagai penghargaan seperti, mendali emas, perak maupun perunggu baik pada tingkat daerah ataupun nasional pun tak luput menjadi bukti dari hasil kerja kerasnya dalam berlatih.
“Selain mengikuti kejuaran daerah. Saya juga sempat mewakili Indonesia dalam ajang ASIAN Para Games 2014 lalu di Korea Selatan,” ungkapnya kepada citrust.id di Kawasan Stadion Bima, Senin, (22/10/2018).
Dalam Peparda nanti merupakan kali ketiga yang ia ikuti semenjak tahun 2010 lalu. Atlet tuna daksa tersebut terdaftar sebagai atletik lari pada nomor 800 m, 1.500 m, dan 5.000 m.
Adapun penghargaan-penghargaan yang telah diraih, di antaranya, dua mendali emas dan satu perunggu pada Peparda Tahun 2010, satu mendali emas dan satu mendali perak pada ASEAN Para Games pada 2011, tiga mendali emas pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2012, dua mendali emas pada ASEAN Para Games Tahun 2013, tiga mendali emas pada Peparda 2014.
“Pada ASIAN Para Games 2014 lalu saya juga berhasil masuk semi final. Namun, harus terhenti di situ,” bebernya.
Padahal, sejak Peparda tahun 2010-2018 tercatat, atlet difabel dalam kategori atletik kian bertambah dan silih berganti. Akan tetapi, untuk nomor lari sendiri hingga saat ini belum ada yang bisa menggantikan Rudiyanto.
Sementara itu, dirinya dan atlet-atlet difabel lainnya bertekad akan memberikan yang terbaik demi meraih prestasi yang gemilang dan mampu mengharumkan nama Kota Cirebon dalam ajang tersebut./dhika