Bentuk Timsus Kamtibmas, Anggaran Operasionalnya dari APBD

Citrust.id – Forum Aksi Solidaritas Santri (FASS) Ciayumajakuning mendatangi kantor DPRD Kota Cirebon, Jumat (13/9) siang. Kedatangan mereka untuk mendesak pemerintah dan DPRD Kota Cirebon agar tegas untuk menindak bandar obat-obatan dan minuman keras (miras), lantaran peristiwa pembunuhan terhadap santri lalu pengaruh obat-obatan dan minunan keras (miras).

Koordinator FASS, Agung Nuralam mengatakan bahwa Peraturan Daerah (Perda) tentang 0 persen minuman beralkohol di Kota Cirebon gagal total dalam pelaksanaan. “Perda miras gagal total untuk menanggulangi peredaran miras di Kota Cirebon. Ketika ada bandar, hanya tipiring. Padahal pendapatannya Rp 50 juta perbulan,” kata Agung, kepada sejumlah wartawan.

Fifi L Hamid, perwakilan wali santri mengaku, rasa sedih itu tidak bisa hilang. Selalu bertanya kenapa hal ini bisa terjadi. “Korban pembunuhan adalah penghafal Alquran. Kami ingin kenyamanan dalan aktivitas,” ungkap Fifi.

Walikota Cirebon, Nashrudin Azis mengakui sudah melakukan pertemuan dengan Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy dan Dandim 0614 Kota Cirebon, Herry Indriyanto, Kepala Kesbangpol, Dalhari, beserta beberapa dinas lainnya.

“Saya sudah memutuskan untuk membuat tim khusus untuk menangani kamtibmas di Kota Cirebon, bahkan ini sangat ekstrim. Karena yang dilibatkan tidak hanya TNI-Polri melainkan tokoh masyarakat dan tokoh agama,” katanya.

Selain itu, Azis juga menambahkan bahwa operasional tim khusus ini akan bekerjasama dengan melakukan patroli, tetapi untuk menindakan sesuai prosedur, yakni ditangani kepolisian.

“Operasional tim akan dibiayai APBD 2020 Pemkot Cirebon. Hal ini saya putuskan, karena jika tak ada biaya terkadang tidak berjalan,” ungkapnya.

Sedangkan, Wakil Ketua sementara DPRD, Fitria Pamungkaswati mengatakan, melalui pertemuan ini, diharapkan menjadi kekuatan bersama untuk menjaga Kota Cirebon lebih aman.

“Jika semua elemen pemerintahan dan masyarakat sinergis, saya yakin semua persoalan kamtibmas di tengah masyarakat akan lebih cepat tertangani,” katanya. (Aming)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *