CIREBON (CT) – Di saat banyak orang yang kebingungan terkait naiknya harga BBM, hal itu tidak berpengaruh terhadap Aryanto Misel, malah ia membuat otaknya selalu berpikir bagaimana caranya supaya membuat sesuatu yang bermanfaat dan menjadi solusi untuk nusa dan bangsa.
Berawal dari kehidupanya yang sangat sulit, karena orang tuanya sebatas pekerja harian, Aryanto Misel kelahiran Semarang 30 Agustus 1956 akhirnya putus sekolah, karena keterbatasan biaya.
Dari situ ia berpikir untuk bisa membantu keluarganya, mengingat adik-adiknya yang masih kecil, akhirnya “Profesor kampung” itu memutuskan untuk mencari pekerjaan. Pada tahun 1974 ia berangkat ke Jakarta, dengan niat dan tekad untuk membantu keluarga.
Ironisnya, di Jakarta, Aryanto remaja tidak memiliki keluarga dan tujuan yang jelas, hanya mempunyai semangat yang menggebu, sehingga ia terdampar di stasiun kereta api Pasar Senen.
Karena tidak memiliki keluarga dan tujuan yang jelas akhirnya ia menginap di gerbong kereta yang sudah tidak layak jalan. Hari demi hari, uang saku pun makin menipis, dengan sisa uang yang ada ia putuskan untuk membeli semir sepatu dan sikatnya, untuk menyemir sepatu orang supaya bisa memenuhi kebutuhan sehari – hari.
“Alhamdulillah, saya bisa menyambung hidup dan menabung dengan pekerjaan menyemir sepatu,” ujarnya bercerita.
Lebih lanjut, Aryanto bercerita, waktu itu dirinya tidak sengaja di saat buka-buka dompet ia menemukan alamat teman sekampung, kemudian ia mencoba untuk mencari alamat tersebut dan akhirnya mereka bertemu.
Temannya bekerja disebuah pabrik di bilangan Kebayoran Lama, kemudian Aryanto di ajak bekerja bersamanya. Tidak lama kemudian dalam kurun waktu tiga bulan, temannya diberhentikan bekerja, karena rasa solidaritas ia pun ikut berhenti bekerja.
Kemudian bersama temannya, ia mencari pekerjaan yang baru, Seminggu kemudian mereka mendapat pekerjaan di Pabrik Kecap. Aryanto menuturkan, ia pernah melakukan beberapa pekerjaan di Jakarta yaitu, menjadi supir oplet, supir truk, mengangkut tanah, merenovasi pembangunan bandara Soekarno hatta, dan pernah juga bekerja di kontraktor membangun pergudangan Bulog di seluruh Pulau Jawa dan Bali.
Pada tahun 1987, awal dari penemuan pertamanyaa, pada saat itu Aryanto melihat Banyak sekali orang bermain pesawat terbang yang memakai remot control dan berbahan bakar Aftur.
Akirnya ia berfikir untuk membuat bahan bakar pesawat air modeling dan dalam waktu singkat, pria yang di waktu sekolah sangat menggemari dunia kimia dan senang bereksperimen, dan berhasil membuat Aftur versinya.
Dari situlah awal penemuan yang menjadi Aryanto Misel terus bereksperimen dan banyak penemuan–penemuannya hingga sekarang.
Hasil penemuan Aryanto Misel antara lain:
– Suku cadang kendaraan berbahan karet
– Bio diesel pengganti solar
– Akashu penghemat BBM
– Bio kirosin pengganti minyak tanah
– Pengawet ikan pengganti formalin
– Formula pengusir hama untuk petani
– PH Balance untuk mengangkat keasaman tanah supaya subur
– Insektisida berbahan herbal
– Anti ron untuk mengatasi bunga dan buah supaya tidak layu
– Pembasmi Keong mas berbahan nabati
– Dempul anti kapang atau tritip
– HADI/jamu Diabet untuk memperbaiki pankreas yang tidak berfungsi
– Marjon (Bawang putih menjadi hitam) mengobati Liver stadium 4
– Serbuk penyembuh kanker rahim
– Cairan desinfektan untuk membunuh bakteri
– Formula untuk mengetahui formalin pada makanan
– BBM terbarukan atau batu bara di cairkan untuk di jadikan solar
– Anti kebakaran untuk kendaraan bermotor
– Formula pemadam kebakaran terbuat dari kulit singkong
– Briket berwarna putih pengganti gas dan minyak tanah
– Kompor solar formula AMIRIN tanpa asap.
“Allah kuasa atas hasil segaka usaha, Insya Allah niat tercapai,” tutup Aryanto Misel. (CT-127)
1 komentar