Citrust.id – Kabar duka menyelimuti keluarga besar wartawan Majalengka. Salah seorang jurnalis harian Suara Cirebon Jaja Sujai Subagja bin Salim di usianya 43 tahun, meninggal
dunia akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di wilayah Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, Kamis (03/05).
Almarhum dikebumikan di tanah kelahirannya di Desa Jatiseeng, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka dan meninggalkan dua orang anak yang masih duduk di bangku sekolah. Semasa hidupnya almarhum sangat dekat dengan semua kalangan, termasuk dengan para wartawan.
Menurut salah satu saksi mata, yang juga wartawan, Ubay, sebelum kejadian pada pagi hari, korban mengemudikan sepeda motor Honda CBR. Saat itu dirinya berada di belakangnya.
“Saya menyaksikan langsung peristiwa lakalantas itu, sebab saya berada beberapa meter di belakang korban,” tuturnya.
Dijelaskan dia, saat itu motor yang dikemudikannya melaju dengan kecapatan tinggi. Namun tiba-tiba di tengah perjalanan motornya mengalami gangguan, hingga korban terpeleset jatuh ke jalan. Sedangkan motornya terseret beberapa meter menabrak motor yang ada di depannya. Ketika korban terjatuh di jalan raya, tiba-tiba dalam arah yang berlawanan, datang sebuah mobil Toyota Innova menghantam korban hingga tewas seketika di lokasi kejadian.
“Saat itu helm korban sudah terlepas. Sontak saya turun dari motor dan berteriak meminta tolong kepada warga sekitar,” ungkapnya.
Ketika korban dibantu warga masyarakat, lanjut Ubay, dirinya langsung melaporkan peristiwa itu ke Polsek Panyingkiran dan keluarga korban di Desa Bantrangsana.
“Saat itu aparat kepolisian langsung datang ke TKP mengevakuasi
korban,” ucapnya.
Sebagai bentuk penghormatan dan kebersamaan, sejumlah wartawan Majalengka menggelar doa bersama dan tahlil di Mako Radio Radika. Mereka mendoakan semoga almarhum mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT dan mati dalam keadaan khusnul hotimah.
Tak hanya itu, para wartawan Majalengka juga hadir dan mensalatkan korban, hingga mengantarkanya sampai tempat pengistrahtan terakhir.
“Banyak kenangan indah bersama almarhum. Suka dan duka saya pernah mengalami. Jujur saya tidak menyangka almarhum pergi secepat itu, padahal kemarin sebelum musibah tiba, saya sempat bertemu dengannya,” ujar Onat Bahtiar, penyiar Radio Radika.
Menurut dia, almarhum merupakan sosok ayah yang bertanggungjawab dan dekat dengan siapapun.
“Saya mendoakan semoga almarhum diampuni segala dosanya dan amal ibadahnya diterima Allah SWT,” ujarnya.
Kapolres Majalengka Ajun Komisaris Besar Polisi Noviana Tursanurohmad turut berduka cita atas meninggalnya almarhum. Kapolres memerintahkan Waka Polres dan jajaranya untuk taziah ke rumah duka.
“Kami berduka atas meninggalnya almarhum. Semoga beliau diterima iman dan Islamnya, diampuni segala dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran,” ungkap dia. /abduh