Cirebontrust.com – Peduli terhadap warga, para Relawan Kemanusiaan Caruban melakukan aksi penggalangan dana sumbangan kepada para pengguna jalan, baik roda empat dan roda dua yang melintas di perempatan lampu merah yang ada di Lingkungan Perkantoran Pemerintah, Kabupaten Cirebon, Senin (31/07).
Aksi Relawan Kemanusiaan Caruban sudah hampir dilakukan secara rutin selama satu tahun ini, mereka aktif memfasilitasi masyarakat di Kabupaten Cirebon yang membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan seperti berobat.
Para relawan ini, tak hanya mendampingi para penderita penyakit berat, beberapa perwakilan mereka pun ada yang khusus mendampingi pasien yang memang harus dioperasi di salah satu rumah sakit di Jakarta maupun Bandung.
“Kita terpaksa hari ini dari Jakarta turun ke jalan, meminta bantuan dari masyarakat karena sudah mentok untuk operasi balita bernama Ahdan usia 4 bulan warga Plered. Pasien mengidap penyakit atresia billier atau kelainan fungsi hati dan gizi buruk,” kata Imam Samudra, Ketua Relawan Kemanusiaan Caruban.
Ia mengaku, tak hanya sedang membantu Ahdan yang kini sedang di RSCM Jakarta. Namun, beberapa warga Kabupaten Cirebon lainnya pun masih banyak yang memiliki penyakit berat dan sedang dikawal pihaknya.
Seperti di antaranya yakni Dina (9 tahun), warga Cipeujueh Wetan yang mengidap penyakit tumor ermbuluh darah arteri, Salsabilah (9 tahun), warga Karangasem Kecamatan Karangwareng mengidap tumor pembuluh darah vena.
Kemudian seorang bocah perempuan, Siti (9) warga Kecamatan Beber yang mengalami kebutaan mata yang harusnya dioperasi dan diganti dengan menggunakan aksesoris, juga, Iis (38) warga Japurabakti Kecamatan Astanajapura yang mengidap kanker stadium 4.
“Kemudian Mulyono (42) warga Kecamatan Losari yang mengalami penyakit ambeien yang sudah masuk ke usus besar. Sebenarnya masih banyak lagi masyarakat penderita penyakit berat di daerah kita yang laporan,” jelasnya.
Pihaknya sebagai advokasi masyarakat yang memang sakit parah, sebab mereka tak mampu, meskipun memiliki BPJS namun terkadang ada pembatasan untuk si pasien bisa dioperasi menggunakan kartu itu.
Ia juga mengkritisi pelayanan rumah sakit yang selama ini menurutnya tidak memiliki rasa kemanusiaan. Untuk menghindari itu semua, Imam menganggap penting memberikan advokasi kepada orang-orang tak mampu yang memiliki penyakit berat.
Tak hanya itu, gerakan yang dilakukan pihaknya pun selama ini belum disupport oleh pemerintah daerah. Padahal kata salah satu anggota Relawan Kemanusiaan Caruban, Nurjanah, beberapa kali warga Kabupaten Cirebon yang dikawalnya untuk berobat, selalu memberitahu dinas terkait.
“Kami inginkan pemda turun tangan melihat dan menangani banyak penderita penyakit berat dan gizi buruk di Kabupaten Cirebon. Dan selama ini kita kesulitan ketika rumah sakit di sini tak sanggup dan harus di bawa ke Jakarta atau Bandung, kerana di sana tidak ada rumah singgah,” kata Nurjanah.
Imam maupun Nurjanah, sangat mengharapkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial supaya bisa menyediakan rumah singgah baik di sekitar RSCM Jakarta maupun RS Hasan Sadikin Bandung. (Sukirno Raharjo)