Ajak Hidup Sehat, Komisi IX DPR RI Sosialisasikan Pentingnya Jaminan Kesehatan

Citrust.id – Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, bersama BPJS Kesehatan mengadakan sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jumat (19/11). Pada kesempatan itu, Netty mengatakan, saat ini, kesehatan merupakan hal yang penting. Tanpa kesehatan, setiap orang tidak dapat melakukan apapun dalam kehidupannya dengan baik.

“Oleh karena itu, kita harus memiliki pemahaman utuh, bahwa sehat harus dimulai dari diri sendiri. Sehat harus ada di lingkungan kita. Yang paling dekat dengan lingkungan kita adalah lingkungan keluarga. Melalui bagaimana cara kita membiasakan hidup bersih dan sehat,” ucap Netty.

Netty mengatakan, membiasakan hidup bersih dan sehat merupakan salah satu upaya promotif dan preventif. Sehat dapat dimulai dari diri sendiri. Harus diakui bersama, kesadaran sumber daya manusia di Indonesia saat ini tidaklah semuanya unggul dan berkualitas. Tidak semua orang mempunyai indeks kesehatan yang memadai sebagaimana yang diharapkan.

“Sehat itu 75 persen dibentuk oleh kesadaran tentang pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat. Nah, kalau sudah sakit bagaimana? Di sinilah pentingnya kehadiran program jaminan kesehatan. Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar, setiap orang berhak atas layanan kesehatan dan jaminan sosial,” ungkapnya.

Salah satu sistem proteksi dan sistem perlindungan yang dapat memberikan jaminan kesehatan dimulai dari tingkat pertama sampai dengan tingkat lanjutan adalah Program JKN-KIS. Sistem proteksi dan perlindungan itu didasarkan pada prinsip kegotong-royongan, sehingga diperlukan adanya iuran dari setiap peserta terdaftar.

Menurut Netty Prasetiyani, tidak perlu merasa rugi ketika peserta JKN-KIS rutin membayar iuran. Pada saat sehat, peserta telah membantu saudara dan tetangga yang sedang membutuhkan layanan kesehatan.

“Suatu saat boleh jadi kita ada di situasi yang membutuhkan layanan dan bisa jadi orang lain juga yang membantu kita melalui iuran yang mereka bayarkan. Jadi, sepatutnya kita harus bersyukur karena biaya kesehatan yang cukup mahal itu bisa tercover hanya dengan premi yang kita bayarkan setiap bulannya. Inilah yang kita sebutkan prinsip ke gotong-royongan dalam penyelenggaraan Program JKN,” jelasnya.

Netty melanjutkan, BPJS Kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan juga punya tugas jemput bola memberikan berbagai informasi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat semakin percaya dan yakin, program itu mempunya banyak sisi yang menguntungkan bagi masyarakat.

“Masih banyak hal yang perlu diperbaiki dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS. Tugas kita semua bersinergi menyukseskan Program JKN-KIS,” tuturnya.

Masyarakat juga jangan sampai tidak memenuhi kewajibannya dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS. Bayarlah iuran JKN-KIS secara rutin dan ikuti alur layanan sesuai dengan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagi masyarakat prasejahtera, tidak usah khawatir karena sudah menjadi kewajiban negara mendaftarkan mereka sebagai peserta segmen Penerima Bantuan Iuran.

“Kita harus menjadi masyarakat yang baik, yaitu masyarakat yang mencari informasi yang benar dan utuh dari sumbernya. Jangan ragu meminta kejelasan terkait BPJS Kesehatan apabila ada yang kurang dimengerti. Jika kita sama-sama sehat, Insyaallah, Indonesia sehat dan kuat bukan impian,” ujar Netty (Haris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *