CIREBON (CT) – Muktar (35) warga RT 03 RW 03, Dusun Kliwon, Desa Ciledug Kulon, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon disebut salah seorang yang termasuk 45 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang berangkat ke Yaman dan diduga masuk jaringan organisasi terlarang, yakni ISIS, Jum’at (15/01).
Isu ini merebak, sejak teror bom mengguncang Sarinah, Jakarta yang menewaskan tujuh orang dan belasan lainnya terluka, beberaapa hari lalu, dan ISIS disebut-sebut kelompok yang paling bertanggung jawab terhadap serangan tersebut.
Berdasarkan informasi, Muktar berangkat ke Yaman dengan tujuan memperdalam bahasa arab. Karena dengan menguasai bahasa arab, akan dengan mudah memperkenalkan agama Islam ke masyarakat.
Selain itu, M senang mendengarkan orang ngaji melalui tape recorder yang dimilikinya. Kemungkinan besar, hal ini yang membuatnya untuk belajar bahasa Arab.
Dalam kesehariannya, sebelum berangkat ke Yaman, Muktar adalah sosok yang baik dan senang bergaul dengan siapa saja, tak terkecuali preman.
Bahkan dirinya pernah bekerja di tempat kandang kambing saudaranya. Tak ada yang aneh dalam bergaul maupun berbicara dengan masyarakat, namun Muktar tidak menyukai adanya kemungkaran dan kemaksiatan di wilayahnya.
Anak kedua dari pasangan Sulaeman dan Fauziah ini, semasa kecil tinggal di desa setempat dan setelah dewasa menikah dengan seorang perempuan asal Bogor, dikaruniai tiga anak dan tinggal di rumah orang tua Muktar. Santernya pemberitaan tentang suaminya, istri dan ketiga anaknya pulang kampung dan tinggal di Bogor rumah orang tuanya.
Dikatakan Kuwu Desa Ciledug Kulon, Wawan Hermawan, keseharian Muktar tak jauh berbeda dengan yang lain. Salah satunya, bekerja di kandang kambing milik saudaranya.
“Saat bertemu dan berbicang tak terlalu serius, Muktar pernah mengatakan, doakan saya mati di sana (Yaman). Entah bercanda atau tidak,” katanya. (Riky Sonia)