Citrust.id – Di bawah terik matahari, Eliyawati, 46 tahun, berkeliling mengunjungi beberapa rumah warga di sekitar Desa Indramayu. Suhu udara Balongan yang saat itu mencapai 35 derajat Celcius, tidak menghalangi langkah dan semangatnya. Ia juga menggunakan masker penutup mulut dan hidung sebagai protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Eliyawati adalah salah satu ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan keluarga (PKK) yang tergabung dalam kelompok masyarakat Olahan Makanan Sehat (Omset Balongan) di Balongan. Kelompok masyarakat itu merupakan bentukan PT Pertamina (Persero) melalui Integrated Terminal Balongan, Marketing Operation Region (MOR) III. Omset Balongan mengolah ikan yang memiliki nilai gizi tinggi menjadi berbagai panganan praktis, seperti nugget, bakso, siomay dan pempek.
Eliyawati mengatakan, kelompoknya sempat tidak beraktivitas pada awal masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap 1, yakni Maret hingga Juli 2020. Seiring dengan PSBB transisi, sejak Agustus 2020, kelompok Omset Balongan mulai kembali melakukan produksi bersama dengan beberapa anggotanya. Kegiatan dilakukan dalam protokol Covid-19 ketat, seperti selalu mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, menggunakan masker dan menjaga jarak.
“Sebelum pandemi, makanan olahan kami dibuat untuk anak usia balita dan dipasarkan di Kantor Desa Balongan. Namun, sejak pandemi, masyarakat mengurangi aktivitas keluar rumah sehingga kami mengembangkan penjualan secara online melalui handphone dan mengantarkan ke rumah konsumen,” jelas Eliyawati yang juga menjabat Wakil Ketua dalam kelompok masyarakat tersebut.
Eliyawati mengatakan, penjualan online menjadi cara efektif untuk memasarkan produknya, karena para ibu membutuhkan makanan yang cepat disajikan di rumah. Akan tetapi, dengan adanya pandemi, mereka tidak leluasa keluar rumah. Terlebih, sebagian anggota keluarga juga berada di rumah terutama anak-anak karena sekolah masih dilakukan secara daring.
“Makanan olahan ini bisa menjadi solusi ibu untuk makanan ringan bagi keluarga di rumah,” imbuhnya.
Mengapresiasi terobosan tersebut, pekan lalu Pertamina memberikan dukungannya terhadap pengembangan kelompok Omset Balongan.
Unit Manager Communication Relations and CSR MOR III, Eko Kristiawan, menjelaskan, dukungannya tersebut berbasis pada peningkatan kualitas produksi makanan. Di antaranya berupa pembangunan rumah produksi, serta pengadaan peralatan dan bahan untuk produksi makanan olahan itu. Selain itu, proses perizinan, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT).
“Kami berharap, dukungan kami ini bisa memotivasi ibu-ibu Omset Balongan dan meningkatkan kualitas produksinya. Pada jangka panjang, semoga kegiatan ini dapat mendukung peningkatan gizi di wilayah Indramayu, sekaligus menjadi pemberdayaan masyarakat dan memiliki kontribusi pada perekonomian masyarakat juga,” jelas Eko. (Haris)