Yuk, Menilik Penemuan Canggih Para Nenek Moyang Indonesia!

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Meski terlupakan, ada begitu banyak ilmuwan-ilmuwan jempolan berdarah NKRI yang penemuannya sangat fenomenal dan berpengaruh besar. Misalnya, 4G berbasis OFDM ditemukan oleh Prof. Khoirul Anwar, atau Yogi Ahmad Erlangga yang berhasil menciptakan persamaan Herlmholtz yang berguna untuk mencari sumber minyak Bumi. Selain dua nama tersebut, jauh sebelum hari ini, nenek moyang Indonesia sudah menciptakan banyak penemuan canggih. Benar-benar canggih dan jenius, sampai-sampai kita yang beberapa abad lebih maju katanya, akan terpesona dan geleng-geleng kepala melihatnya.

Percaya atau tidak, sebenarnya nenek moyang kita juga sama. Mereka juga sudah memiliki ilmu teknik pembangunan yang mengagumkan. Salah satu buktinya adalah Borobudur. Tengok saja bagaimana bangunan sebesar itu bisa bertahan sedemikian lama, padahal tidak ada dasar cor atau paku Bumi. Bahkan kesimetrisannya juga sangat gila, baik batu-batu penyusun dan lain sebagainya. Belum lagi stupa-stupa yang ada.  Bahkan dengan teknologi yang sekarang manusia belum tentu bisa membangun yang serupa dengan ini.

Selain kapal Pinisi, para pendahulu kita juga memiliki sebuah kapal sangar yang melegenda. Jung Jawa namanya. Kapal ini tenar di abad ke 8 dan bisa dibilang sebagai kapal raksasa paling besar se Asia Tenggara atau bahkan mungkin Seluruh Asia.

Ada pula keris yang berlekuk-lekuk dibuat dengan teknik yang sangat sulit. Satu buah keris bisa menghabiskan ratusan lebih lembaran besi yang ditempa berulang-ulang. Sehingga tercipta keris dengan kepadatan yang sangat sempurna. Tidak semua keris menggunakan besi. Beberapa di antaranya adalah titanium, semacam metal yang sangat keras, namun ringan. Ya, nenek moyang dulu telah menemukan bahan ini dan sanggup mengolahnya dengan baik. Padahal titanium butuh dilebur dengan panas sampai 60 ribu derajat celsius. Dalam proses pengerjaannya, titanium lebih susah dari pada besi. Uniknya, bahan ini baru terkenal di tahun 1940an, padahal nenek moyang kita sudah mengutak-atiknya sejak lama. Dari mana mereka belajar ya? (Net/CT)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *