INDRAMAYU (CT)- Puluhan warga Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, berbondong-bondong memadati area portal penutup jalan yang dibuat oleh mereka, tepatnya di simpang tiga desa setempat. Jalan yang mereka tutup, merupakan jalur khusus keluar masuknya kendaraan alat-alat berat Pertamina, Minggu (03/01) malam.
Menurut salah seorang warga Desa Kedungwungu, RT 05 RW 01, Kecamatan Krangkeng, Miftah mengatakan pemasangan portal penutup jalan tersebut, sebagai wujud penolakan dirinya bersama warga di kampungnya terkait adanya dugaan pencemaran air di sumur dan sawahnya.
“Sebelumnya kami sudah melakukan aksi blokir jalan atas tuntunan kami, hingga saat ini belum adanya respon dari pihak Pertamina,” terangnya.
Dia menuturkan selama bertahun-tahun warga Desa Kedungwungu, menderita karena limbah tersebut, berdampak pada sumur dan areal pesawahan warga yang menjadi mata pencaharian mereka.
“Kalau sudah tercemar seperti ini, apa yang bisa kami lakukan untuk pertanian kami,” keluhnya.
Suasana pun semakin memanas, ini terlihat dengan terus datangnya warga untuk mencari pelaku pencabutan portal penutup jalan yang mereka buat tersebut.
Seperti diketahui, Sejumlah warga Desa Kedungwungu Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu mengeluhkan limbah Pertamina yang diduga mencemari sumur dan sawah. Sejak tiga tahun terakhir, radius pencemaran meluas sehingga mereka menuntut penghentian pembuangan. (Dwi Ayu)