Walikota Cirebon: Mutasi Digelar Usai Lebaran Agar Semua Bisa Sabar dan Tak Menggunjing

CIREBON (CT) – Walikota Cirebon, Nasrudin Azis memaparkan bahwa salah satu alasan mengapa ia memilih waktu untuk melaksanakan mutasi pejabat usai lebaran adalah, agar semua pihak yang sudah dilatih sabar saat puasa, bisa melanjutkan kebiasaan tersebut saat mutasi dilaksanakan.

Azis nampaknya sadar, jika mutasi pejabat selalu menjadi komoditas panas untuk mengkritik tata pemerintahan yang dikelola olehnya. Ia yakin, hasil mutasi tak akan bisa diterima oleh semua pihak. Untuk itu, ia melaksanakan mutasi tersebut usai lebaran, karena momen tersebut masih dalam momen kemenangan dan diharapkan jauh dari sikap suudzon.

“Jadi mutasi ini harus ramah. Saya sengaja ngambilnya setelah lebaran. Dilatih dulu mentalnya selama satu bulan. Belajar sabar, belajar tidak suudzon, belajar tidak menggunjing dan sebagainya. Lalu aplikasinya kan begitu,” ujarnya.

Azis juga sempat mengomentri hasil asesmen yang dilakukan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BK-Diklat) Kota Cirebon sebagai pencapaian yang baik. Ia memaparkan bahwa hasil asesmen itu berhasil memetakan kemampuan dan minat para PNS di Kota Cirebon.

“Hasilnya belum sampai ke meja saya, masih di meja BK-Diklat, tapi saya kira asesmen itu cukup berhasil memetakan dan memberi gambaran seperti apa kemampuan PNS kita,” terang Azis. (Wilda)

Komentar