Tradisi Membuat Kue Cimplo di Bulan Safar, Tradisi Menolak Bala

INDRAMAYU (CT) – Kue Cimplo adalah kue yang terbuat dari tepung beras, lalu disuguhkan dengan gula yang sudah dicairkan. Kue ini biasa dibuat warga Indramayu bila memasuki bulan Safar, karena bulan Safar ini dikatakan sebagai bulan yang penuh dengan musibah.

Di Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu tradisi membuat cimplo di bulan Safar masih dijalani, warga pun silih berganti membuat kue ini meskipun warga tidak berbarengan dan secara besar-besaran membuatnya, Kamis (11/12).

Menurut Tuka (50) warga Singaraja mengaku tradisi ini masih mereka jalankan, karena menurut mereka, jika memasuki bulan safar akan banyak musibah. Pembuatan kue cimplo ini sebagai penolak musibah tersebut, pembuatan kue ini dapat dilakukan oleh beberapa kelompok warga yang setelah itu akan dibagikan secara merata kepada warga setempat.

“Kalau kami biasa menyebut bulan safar itu bulan bala (musibah,red), jadi kami berbondong–bondong membuat kue cimplo sebagai penolak bala. Kalau tradisi ini ada sejak dulu dan masih kami lestarikan hingga sekarang. Yang membuat kue ini boleh siapa saja berkelompok maupun individu, nanti kue cimplo ini akan dibagikan kepada warga setempat,” paparnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa kegiatan membuat kue cimplo ini meskipun hanya perkelompok akan tetapi berharap bisa lebih menambah kekeluargaan antar warga, ia pun berharap agar tradisi ini tetap terjaga dan terus dilestarikan.

“Meskipun membuat kue cimplo ini hanya berkelompok akan tetapi, kami berharap dapat menambah rasa persaudaraan antar warga, dan kami berpesan kepada anak cucu kami agar bisa menjaga dan melestarikan tradisi ini,“ ujarnya. (CT-112)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *