Ilustrasi
CIREBON (CT) – Setelah akan dinaikkannya iuran jaminan kesehatan, kini Perusahaan Listrik Negara (PLN) secara tidak langsung akan mengambil langkah seperti BPJS, yakni akan melakukan pencabutan subsidi listrik bagi pelanggan PLN dengan daya 900 VA. Keputusan tersebut diambil sesuai hasil peroses pencocokkan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun mengatakan bahwa hasil pencocokkan TNP2K dengan nomor identitas pelanggan PLN sudah tuntas. Dari 22 juta pelanggan 900 VA, PLN memastikan hanya 4,1 juta pelanggan yang masih berhak menerima tarif listrik subsidi sebesar Rp600 per kWh.
Sementara sisanya dihadapkan pada dua pilihan. Apakah memilih tetap di daya 900 VA namun mengikuti tarif pelanggan 1.300 VA. Yakni, 1.355,29 per kWh untuk tarif Maret. Atau, memilih pindah daya ke 1.300 VA.
Untuk pilihan yang kedua, pihak PLN mengklaim sudah melakukan door to door dan melakukan pencocokan dengan data 4,1 juta pelanggan tersebut. Sebagian ada yang menyatakan siap pindah ke daya 1.300 VA dan sebagian yang lain (menolak) beralasan tidak memiliki biaya untuk naik daya. PLN merespons dengan mengeluarkan kebijakan baru menggratiskan biaya tambah saja dari 900 VA ke 1.300 VA. (Net/CT)
