Seabrek Gedung di Kota Cirebon Tak Mampu Serap Pengangguran, BPS: Perlu Ada Pemetaan Ekonomi

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Kota Cirebon kini dikenal sebagai kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Bahkan jika rencana metropolitan terwujud, kota seluas 38 kilometer persegi itu akan menjadi salah satu kota besar di Indonesia.

Namun sayang, jumlah pengangguran dan kemiskinan di Kota Cirebon masih menumpuk. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahwa pada tahun 2015, ada 109.250 warga miskin di Kota Cirebon dengan 10.500 diantaranya merupakan pengangguran terbuka.

Fakta itu menunjukan suatu ironi, jika mengacu data BPS lainnya yang menunjukan bahwa ada sekira 62 hotel, 135 rumah makan, dan 23 biro perjalanan yang tentunya bisa menyerap ribuan tenaga kerja pribumi kota yang kini dipimpin Nasrudin Azis itu.

Kepala BPS Kota Cirebon, Imron Budiman menyatakan bahwa perlu adanya pemetaan ekonomi untuk mengetahui simpul permasalahan itu. Menurut Imron, sensus ekonomi 2016 yang akan dilakukan serentak oleh BPS di masing-masing daerah, dapat membantu memetakan aktivitas usaha di Kota Cirebon.

Pemetaan potensi usaha daerah itu akan membantu pemerintah daerah menentukan kebijakan, dan menginventarisir daya saing masyarakat terhadap lingkungan setempatnya

“Sensus ekonomi dilakukan agar punya informasi dasar untuk arah kebijakan instansi terkait, dalam merawat dan memelihara potensi ekonomi selama sepuluh tahun ke depan,” kata Imron. (Wilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *