Meski Kuningan Zona Oranye, Belajar Tetap Daring

Citrust.id – Meski Kabupaten Kuningan berada di zona oranye, pemerintah belum bisa memenuhi keinginan masyarakat untuk menerapkan belajar tatap muka di sekolah.

“Rencana tatap muka memang sudah ada, tetapi masih diperlukan banyak pertimbangan. Pembahasan tatap muka sudah mengerucut,” jelas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan, Uca Somantri, Rabu (10/3).

Uca berharap, skala mikro tidak digeneralisasi se-kabupaten sehingga daerah yang dipandang aman dari wabah Covid-19 bisa menyelenggarakan proses pendidikan secara tatap muka.

“Jika nanti tatap muka terjadi, sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan 3M, mulai menjaga jarak, menyedikan tempat cuci tangan dan memakai masker,” terangnya.

Diakuinya, proses pembelajaran secara online masih memiliki banyak kendala, seperti alat komunikasi yang tidak memadai, tidak tersedianya kuota internet, dan sinyal internet yang berada di luar jaringan.

“Kendala lain, anak yang sudah punya hp lebih memilih bermain game atau sosial media dibanding mengerjakan tugas. Untuk itu, kami meminta seluruh jajaran tenaga pendidik, dan orang tua untuk membantu mengawasi anaknya,” ujarnya.

Untuk formulasi pembelajaran, sambung Uca, sekitar 60 persen sekolah melakukan daring. Sisanya 40 persen nondaring dengan guru mengunjungi ke rumah siswa maupun pemberian tugas.

“Kami tetap menginstruksikan rekan-rekan di satuan pendidikan, bahwa pembelajaran jadi hak utuh anak-anak walaupun sekarang masa Covid-19. Pembelajaran harus tetap dilakukan. Jangan sampai ada bahasa yang kurang pas. Ada lost generasi dan sebagainya. Pembelajaran menjadi hak anak anak yang harus diformulisakan oleh guru,” tambahnya. (Andin)

BACA JUGA:  Meski Kesulitan, Siswa Berkebutuhan Khusus di Indramayu Semangat Ikuti UN SMP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *