INDRAMAYU (CT) – Kabid Peternakan Dinas Peternakan Kabupaten Indramayu, Aslani Yusuf melalui Kasi Keswan, dr. Dian Daju mengaku Kabupaten Indramayu membutuhkan sebanyak 10.579 populasi sapi setiap tahun.
“Realisasinya baru 30 persen, jadi kurang 70 persen lagi itu selama 5 tahun mulai tahun 2015-2020 untuk swasembada sapi,” katanya saat ditemui di ruangannya, Jum’at (22/01).
Dia mencontohkan di Kabupaten Indramayu, sapi yang siap dipotong sekitar 2.000 ekor yang dipotong dalam setahun dengan berat badan rata-rata 150 kilogram, setiap tahun Indramayu hanya bisa mencukupi 300 ton daging sapi pertahun.
“Kebutuhan kita 50 ekor sehari sama saja sebanyak 1.900 ton kebutuhan, akan tetapi Indramayu baru bisa mencukupi sebanyak 15 ekor perhari,” ucapnya.
Dia menuturkan untuk kekurangan sapi Kabupaten Indramayu, dikirim dari Jawa timur dan Jawa Tengah. Dia mengaku jika populasi sapi di Indramayu sudah mencapai 100 ribu ekor Indramayu tidak akan meminta ke Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Dari pusat populasi, bantuan kebanyakan betina. Terkait dengan keinginan masyarakat sudah meningkat , itu melihat karena ada teman yang berhasil memelihara sapi jadi ingin mengikuti jejaknya,” terangnya.
Untuk daerahnya, dia menyebutkan di Kecamatan Gantar, Sliyeg, Jatibarang, Cikedung dan Terisi, sedangkan untuk pengolahan sudah mulai modern tidak tradisional lagi.
“Kami sudah mengelola pusat kesehatan hewan diantaranya di Indramayu dan Cikedung,” ucapnya.
Target tersebut tidak tercapai, tambahnya, antara lain karena masalah permodalan masyarakat, tata niaga belum adanya pasar sapi jadi masih jauh, belum ada perusahaan yang bermitra dan SDM yang kurang memadai.
“Peternakan sapi kan masih baru, jadi masih belajar dan kami pun memberikan penyuluhan,” tambahnya. (Dwi Ayu)