Jumlah Nelayan Kota Cirebon Menyusut, Efek Wacana Metropolitan?

CIREBON (CT) – Kepala Dinas Kelautan Perikanan Peternakan dan Pertanian (DKP3) Kota Cirebon, Maharani Dewi mengakui bahwa jumlah nelayan di Kota Cirebon makin hari semakin berkurang. Hal tersebut menurutnya terbentuk karena banyak faktor yang bersifat multidimensional.

“Jumlahnya makin berkurang karena terbukanya peluang warga untuk bekerja di mall dan pabrik, sehingga pekerjaan tradisional seperti nelayan dan petani mulai ditinggalkan,” papar Maharani Dewi kepada CT, Senin (22/02).

Selain itu, papar wanita berhijab tersebut, faktor cuaca yang makin tak menentu membuat para nelayan frustrasi dan lebih memilih pekerjaan lain yang lebih tetap secara penghasilan. Kemudian, kurangnya sarana dan prasarana untuk para nelayan pun disinyalir memicu eksodus mata pencaharian yang dulu sempat jadi primadona tersebut.

“Kita akan terus tingkatkan nilai jual ikan dan sarana serta prasarana untuk para nelayan, untuk kesejahteraan mereka juga,” terang Maharani.

Di lain pihak, eksodus mata pencaharian tersebut makin terlihat, tatkala banyak pemuda yang lebih memilih untuk bekerja sebagai pegawai, dibanding harus berpeluh ria menjadi seorang nelayan. Hal tersebut disampaikan Dea Deliana Dewi, Public Relation Trusmi Group, salah satu grup perusahaan terbesar yang ada di wilayah Cirebon.

“Tiap hari bahkan kita bisa terima 500 pelamar kerja dari berbagai daerah, itu menunjukan memang pekerjaan kantoran makin diminati masyarakat. Jumlah tersebut akan semakin meningkat saat musim kelulusan tiba,” ungkapnya. (Wilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *