Jumat Agung Umat Kristiani Kunjungi Lokasi Sejarah Gua Maria

KUNINGAN (CT) – Lokasi sejarah bagi umat Kristiani Gua Maria yang terletak di Desa Cisantan, Kecamatan Cigugur banyak dikunjungi dengan tujuan jiarah yang bertepatan dengan Jumat Agung adalah hari peringatan dari peyaliban Yesus Kristus di bukit Golgota. Dalam kalender masehi, Jumat Agung selalu dirayakan setiap hari jumat sebelum minggu Paskah.

“Dalam agama kristen itu, mulai bulan April-Mei-Oktober, merupakan bulan ziarah,” kata Memen warga saat ditemui di lokasi sekitar Gua Maria, Jum’at (25/03).

Dia menceritakan, kawasan Gua Maria merupakan kawasan untuk mengenang sejarah perjalanan yesus mengalami kesengsaraan dan kematian.

“Ada sebanyak 14 kejadian atau titik yang dikuduskan dalam mengenang perjalan yesus saat hendak disalib. Di sana ada semacam gambar dalam marmer yang dapat meceritakan perjalanan yesus. Namun, sebelum mengenang perjalanan yesus hendak disalib, itu ada pelataran atau taman getsemani sebagai pengkudusan diri,” katanya.

Disebutkan, dalam lingkup getsemani juga merupakan upacara yang akan dibagi menjadi lima bagian. Seperti, ibadat sabda ditaman getsemani ini untuk menhidupkan jiwa atas kekuatan dan kebagiana. Disamping itu, do’a jalan salib ini merupakan upaya pengikut atau umat kristiani dalam menghayati secara nyata jalan salib yesus.

“Selanjutnya, dibagian ketiga itu merupakan penghormatan salib di golgota untuk memusatkan salib sebagai sumber. Tidak hanya itu, kita di anjurkan menaburkan bunga di makam yesus dan terakhir kita akan mendekati gua maria,” terang dia kepada awak media.

Sekitar jarak panjang kurang lebih 700 meter, jalur lokasi religi salib dan menuju gereja kebaktian, tidak pernah sepi dari pengunjung.

“Kalau mendengar banyak cerita dan pengalaman pengunjung. Tempat ini memiliki kelangkaan yang di sucikan,” katanya.

Hal senanda dikatakan Yohanes yang hendak berziarah, dia mengemukakan, bertepatan dengan upacara jum’at agung ini merupakan kebesaran kasih tuhan kepada umat.

“Terlihat dari tiap perjalanan, tempat ini jelas di sucikan. Dan banyak memiliki mukjizat yang diyakininya. Seperti air yang tak jauh dari pelataran gua maria tadi,” jelasnya.

Pantauan di pelataran gua maria, ratusan pengunjung mengantri untuk menikmati kejernihan air baku dari mata air pegunung ciremai.

“Iya airnya sih biasa, namun hal itu gimana kita menyakininnya,” jelasnya. (Ipay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *