Citrust.id – Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) bersama Pemerintah Kabupaten Majalengka mengadakan web seminar dengan tema Manfaat Programa PEN bagi UMKM, Senin (30/11). Webinar tersebut menghadirkan narasumber Kadis Kominfo Kabupaten Majalengka, H. Gatot Sulaeman, AP, M.Si dan Kepala Dinas Koperasi Ketenakerjaan UKM, Dr. H. Sadili, M.Si. Sebagai moderator Mohamad Yudi Prasetiadi, S.Sos, Kabid Komunikasi Dinas Kominfo Kabupaten Majalengka.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Majalengka H. Gatot Sulaeman, AP, M.Si., mengatakan, ada beberapa faktor penghambat bagi UMKM, di antaranya sumber daya manusia, pemasaran, modal dan konsumen yang belum bisa mempercayai mutu produk.
“Padahal pengguna e-commerce di Indonesia mencapai 88 persen. Jadi harus ada penterasi Teknologi Informasi (TI) kepada UMKM,” kata Gatot.
Gatot mengungkapkan, Dinas Kominfo Kabupaten Majalengka yang mempunyai Bidang Desimenasi Informasi, Bidang Teknologi Informasi dan Bidang Statistik serta Persandian telah membuat aplikasi marketplace lokal, yaitu Toko Digital UMKM dengan menggandeng Relawan TIK Kabupaten Majalengka.
“Toko digital UMKM ini bisa diakses di website www.majalengkakab.go.id. Selain bermitra dengan RTIK Majalengka, kami pun mempunyai Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang bersifat independen yang bisa dimanfaatkan untuk pemasaran produk UMKM,” ungkap Gatot.
Gatot mengatakan, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu merupakan salah satu respons pemerintah kepada UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.
“Tak lupa, kami selalu mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak tidak berkerumun. Grafik Covid-19, terutama di Majalengka belum melandai. Hari ini saja mencapai 600 orang yang positif,” ungkapnya.
Sementara itu, narasumber lainnya, Kepala Dinas K2UKM Kabupaten Majalengka, Sadili, bahwa UMKM di Majalengka sangat terdampak, terutama sejak diberlakukan PSBB pada 9 Maret. PSBB membatasi sekolah, kantor-kantor melakukan WFH, pembatasan kegiatan keagamaan, seni budaya dan pembatasan penggunaan moda transportasi.
“Sangat terasa sekali dampak PSBB ini, terutama untuk UMKM dan ekonomi kreatif. Majalengka dikenal sebagai Kabupaten Kreatif, untuk itu Refocusing APBD 2020 dilakukan untuk pemulihan ekonomi tersebut,” ungkap Sadili.
Strategi pemulihan ekonomi untuk UMKM tersebut di antaranya melalui bantuan modal, daya saing maupun jaminan pemebelian produknya.
“Ini langkah yang diambil pemerintah yang konkret dengan BPUM, dengan 150 ribu data UMKM yang masuk dan yang akan mendapat bantuan 41.515 UMKM dengan nilai Rp2,4 juta perbulan,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Sadili, pihaknya mempunyai program PEN Daerah, yaitu padat karya infrastruktur 25 lokasi, pemagangan dalam negeri 20 orang, tenaga kerja mandiri 3 kelompok sebanyak 60 orang dan pelatihan kompetensi 40 orang.
“Kami juga terus membina UMKM yang bisa bangkit pad saat pandemi, seperti pengrajin kopiah merk Raharja di Desa Weragati dan pengrajin tas sekolah. Pangsa pasarnya sangat bagus di lokal Majalengka dan kebanjiran pesanan,” imbuh Sadili.
Strategi lainnya, lanjut Sadili, pihaknya juga membuat marketplace lokal yang terintegrasi dengan tiga marketplace, nasional yaitu Raharja Mart, membina 31 koperasi wanita, dan membina tiga koperasi produktif. Selain itu, membentuk sembilan koperasi pariwisata dan membuat Taman Cikebo yang menyediakan 20 gerai bagi pedagang di tempat wisata panorama Cikebo.
“Kami juga bekerja sama dengan BUMD milik Pemkab, yaitu PD Sindangkasih Multi Usaha,” pungkas Sadili. (Abduh/Adv)