Imbas Limbah Perusahan Besar Cemari Laut, Pembuat Terasi Beralih Profesi

CIREBON (CT) – Pembuat terasi di wilayah Cirebon Timur, terancam gulung tikar, pasalnya limbah perusahaan-perusahaan industri besar, mencemari pinggiran air laut, sehingga rebon atau udang kecil yang habitatnya dipinggiran laut, keracunan dan mati, Jumat (26/12).

Pantauan CT, Jum’at (26/12), banyak perajin terasi di wilayah Cirebon Timur gulung tikar. Beberapa contohnya ialah di Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu, Desa Bendungan, Kecamatan Pangenan dan Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura.

Kasneri (50) misalnya, salah satu perajin terasi asal Desa Kanci Kulon, dirinya sudah lama membuat terasi, per hari ia bisa membuat 40 glendek (gelondongan, red), untuk dijual ke tengkulak yang datang ke rumahnya, dari satu glendek tersebut dihargai Rp. 15.000, dari situ ia bisa meraup keuntungan Rp. 600.000 per hari, namun semua itu hanyalah masa lalu, karena sekarang dirinya alih profesi menjadi pengembala kerbau miliknya, karena rebon sebagai bahan baku utama tidak ada, imbas limbah dari perusahaan besar yang makin menjamur.

“Dulu sebelum ada PLTU dan perusahaan besar lainnya, bahan baku rebon melimpah, tapi sekarang sudah tidak ada, imbas dari limbah batu bara,” ujarnya.

Menurut ketua Rakyat Penyelamat Lingkungan (RAPEL), Moh. Aan Anwarudin, pemerintah harus memberikan perhatian khusus terkait para perajin terasi, karena kalau dibiarkan, akan semakin banyak perajin terasi yang akan gulung tikar, dampaknya, terasi yang menjadi simbol Cirebon akan punah. Aan pun meminta pemerintah agar menindak tegas perusahaan-perusahaan yang merusak lingkungan.

“Pemerintah harus bertindak tegas dan memberikan perhatian khusus terhadap perajin terasi, karena kalau dibiarkan terasi yang menjadi kebanggaan rakyat Cirebon akan punah, tutup dan tangkap pelaku atau perusahaan yang merusak lingkungan,” tegasnya.

Menanggapi persoalan tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ono Sorono ST., mengatakan, pada awal bulan Januari, dirinya akan mengunjungi perusahaan-perusahaan besar yang ada di wilayah Indramayu dan Cirebon, seperti PLTU Kanci, terkait dampak lingkungan, dirinya akan memberi peringatan terhadap perusahaan yang merugikan masyarakat.

“Awal Januari saya akan berkunjung ke perusahaan-perusahaan besar di Indramayu dan Cirebon terkait dampak lingkungan, yang merugikan masyarakat,” pungkasnya. (CT-127)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *