CIREBON (CT) – Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Kota Cirebon menilai, perlu banyak acara besar yang digelar di kota seluas 38 kilometer persegi itu.
Hal itu merujuk pada kurangnya objek wisata yang bisa diandalkan. Mengingat, banyak kota lain di Indonesia memiliki banyak objek wisata yang lebih baik secara kualitas maupun kuantitas.
“Sekarang kita harus cooling down dulu, berpikir Kota Cirebon ini punya apa untuk wisata, banyak warga yang berbondong masuk akibat adanya Tol Cipali. Keraton? Pantai? Situs sejarah? Wisata alam? Atau apa?,” ujar ketua ASPPI Kota Cirebon, Taufik.
Taufik menilai, banyak daerah yang lebih baik secara kualitas dibanding objek wisata di Cirebon. Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh pelaku pariwisata untuk memikirkan solusi alternatif agar Cirebon memiliki tempat di hati wisatawan.
“Cirebon punya apa? Keraton kita akui jadi yang terbaik dan tertua di Indonesia, tapi masih ada Yogyakarta yang keratonnya lebih dilirik. Lalu pantai kita masih ketinggalan jauh oleh Bali bahkan daerah kecil seperti Belitung. Wisata alam kita punya apa? Di Kuningan mungkin masih bisa bersaing, tapi Kota Cirebon? Maaf harus diakui sangat kurang,” lanjut Taufik.
Untuk itu, sebagai pelaku pariwisata, imbuh Taufik, Kota Cirebon harus menggelar banyak event dan gelaran acara besar untuk memancing wisatawan masuk dan menikmati sajian wisata yang tersedia. Dengan begitu, objek wisata di Cirebon secara tak langsung memiliki self branding yang besar.
“Kita contohkan Jember dan Banyuwangi, mereka punya apa sih, tapi event mereka gila-gilaan, ada Jember Festival yang mampu sedot banyak wisatawan asing, Banyuwangi Festival pun kini jadi sorotan dunia,” pungkas Taufik. (Wilda)