Citrust.id – Indikasi adanya perpecahan pimpinan daerah Kabupaten Kuningan terus mencuat. Setelah ketidakhadiran Wakil Bupati Kuningan, HM Ridho Suganda, dalam pelantikan pejabat ASN, Jumat lalu, beredar foto prasasti yang mencantumkan nama wabup di Pasanggrahan, Desa Bojong, Kecamatan Cilimus.
Namun, peresmian Pasanggrahan dilakukan Bupati Kuningan, Acep Purnama. Akhirnya panitia, melalui pemerintah desa, membuat prasasti yang sama untuk dibubuhi tanda tangan orang nomor satu di Kuningan.
Kabar ketidakharmonisan pimpinan daerah semakin meruncing dengan beredarnya bukti percakapan wabup dengan sekda Kuningan.
Saat dikonfirmasi, Senin (15/3), Ridho mengatakan, dirinya sedang berada di luar kota.
“Enggak, udah di luar nih,” jawab Edo singkat, saat dihubungi media terkait keberadaannya di rumah dinas.
Terpisah, Bupati Kuningan, Acep Purnama, saat dimintai tanggapan perihal pengembalian fasilitas negara oleh wabup, mengaku baru mengetahuinya melalui pemberitaan di media massa.
“Sudah diserahkan? Saya belum tahu, tuh. Cuma saya dengar dari berita. Dari berita di surat kabar, katanya beliau merasa tidak difungsikan. Beliau mengambil keputusan mengembalikan fasilitas itu,” jelas Acep.
Menyikapi hal tersebut, Acep mengaku akan menghadapinya dengan arif dan bijaksana. Ia menyayangkan adanya sikap seorang pejabat yang sampai seperti itu.
“Apa sih? Sebenarnya semuanya bisa dimusyawarahkan. Kalau kita bicara tupoksi, semuanya sudah jelas,” ucap Acep.
Dirinya dengan Edo jadi bupati dan wabup satu paket, didukung dan diusung oleh partai lain juga.
“Ini kan harus dipertanggungjawabkan secara benar dengan kerja, kerja, dan kerja. Sesuai janji kita menuju kesejahteraan. Kalau ada hal-hal yang kurang berkenan, apa sih susahnya jika dibicarakan? tandasnya.
Sementara itu, saat disambangi, di rumah dinas wakil bupati Kuningan, nampak kendaraan dinas dan pribadi. Sepeda anak-anak berwarna pink pun ada halaman belakang rumdin. (Andin)